TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, tak segan akan mencabut izin bagi PAUD dan TK yang membandel dengat nekat menggelar belajar tatap muka. Hal ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih terus meningkat di Kota Tangerang.
PAUD dan TK dianggap harus ikut dalam aturan belajar di rumah atau belajar online, karena SD dan SMP saat ini menjalankan belajar secara online dan tidak melakukan pembelajaran tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin mengatakan, jika ada TK dan PAUD tetap melakukan belajar tatap muka maka akan dicabut izin operasionalnya. Karena, sangat membahayakan siswa dan guru jika belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
"Saya tegaskan, bahwa untuk PAUD dan TK yang masih melanggar maka izin operasional akan di cabut. Karen jika digelar tatap muka, maka membahayakan siswa dan guru yang mengajar di tengah pandemi,"ujarnya, Jumat (23/7/2021).
Jamal menambahkan, dengan belajar online di rumah merupakan upaya pencegahan virus corona di sekolah, apalagi dengan varian baru Covid-19 ini sangat berbahaya bagi siswa.
"Beberapa waktu lalu, sempat akan dilakukan belajar tatap muka. Tetapi, kita lihat kondisi sekarang makin bahaya dan kami tidak gelar dulu belajar tatap muka sampai memang kondisinya aman," paparnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pelajar di Kota Tangerang sedang melakukan vaksinasi, hal tersebut untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus corona kepada para siswa. Secara bertahap, siswa mendapatkan vaksin.
"Vaksin untuk pelajar sedang berjalan, target vaksin sebanyak 70 ribu. Artinya, semua pelajar akan dapat vaksin ini untuk membentuk herd immunity," ungkapnya.
Jamal menuturkan, orangtua siswa juga diminta bersabar dalam kondisi seperti saat ini. Dindik Kota Tangerang juga ingin melakukan kegiatan belajar mengajar, jika memang kondisinya sudah aman.
"Saya minta orangtua bersabar, semua ingin belajar tatap muka. Tetapi, jika di paksakan maka bisa membahayakan anak didik kita. Jadi bersabarlah demi kebaikan bersama," tutupnya. (Kontributor/ Muhammad Iqbal)