Cerita Pilu Pedagang Hadapi PPKM Darurat: Makan Saja Harus Sepiring Berdua

Kamis 22 Jul 2021, 18:23 WIB
Pedagang di Jalan Iko Jatmiko Rangkasbitung. (foto: yusuf permana)

Pedagang di Jalan Iko Jatmiko Rangkasbitung. (foto: yusuf permana)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kabupaten Lebak secara resmi telah memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021 nanti. Kebijakan tersebut dilakukan guna menekan angka penyebaran Covid-19 di Bumi Multatuli yang kini berada di zona oranye dengan tingkat risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Namun, kebijakan tersebut tidak disambut malahan ditentang oleh berbagai pihak yang terdampak dari PPKM Darurat itu. Hal itu karena pada masa PPKM Darurat yang membatasi seluruh kegiatan masyarakat telah membuat sektor ekonomi merosot. Dan itu dirasakan langsung oleh para pedagang kecil di Kabupaten Lebak.

Eriwati (30) salah seorang Pedagang Es Teh Manis di depan Rumah Sakit Umum Daerah Adjidarmo Rangkasbitung, tepatnya di jalan Iko Jatmiko Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku dalam sehari hanya mampu mendapatkan penghasilan sebesar Rp100.000 sampai Rp 200.000 saja per hari.

Pedagang di Jalan Iko Jatmiko Rangkasbitung menyampaikan protes terkait perpanjangan PPKM Darurat. (foto: yusuf permana)

Jumlah tersebut anjlok, bahkan hingga 80 persen. Karena sebelum adanya penerapan PPKM Darurat dirinya bisa mendapatkan omzet hingga Rp500 ribu sampai Rp1 juta per hari.

"Saya nyerah kalau PPKM Darurat ini diperpanjang, omzet anjlok parah," kata Eriwati kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).

Bahkan dirinya mengibarkan bendera putih di gerobak dagangannya sebagai bentuk menyerah dengan keadaan yang saat ini menimpa dirinya dan pedagang lainnya.

Dirinya mengaku, akan sepinya pembeli telah membuat dirinya merugi. Dan bahkan, dirinya terpaksa makan sepiring berdua dengan suami.  Hal tersebut lantaran dirinya bersama dengan suami harus menanggung biaya kehidupan sehari-hari dan sang anak yang saat ini sedang sekolah.

"Ya allah sekarang aja udah sulit ditambah sulit lagi. Sekarang saya sama suami saya makan sepiring berdua, karena tidak mampu menutup biaya dagangan yang merugi," katanya

Ia pun berharap agar pemerintah Kabupaten Lebak dapat mempertimbangkan kembali memperpanjang PPKM di Lebak. Dan memberikan bantuan kepada dirinya dan para pedagang kecil lainnya yang terdampak dari PPKM Darurat itu.

Hal serupa dirasakan Warjokomulyo (25), pedagang gorengan di Jalan Iko Jatmiko Rangkasbitung. Ia mengaku kesal akan adanya kebijakan PPKM Darurat yang telah membuat dirinya terus merugi itu.

"Kadang jualan saja tidak habis, kalau sudah begitu ya kita bagikan saja gorengannya ke orang yang membutuhkan," tegasnya.

Berita Terkait

Gerakan Revolusi Mental Ala Pandemi

Jumat 23 Jul 2021, 06:08 WIB
undefined
News Update