ADVERTISEMENT

Sudin KPKP Jaktim Awasi 89 Lokasi Pemotongan Hewan Kurban, Daging Kurban Dipastikan Baik Dikonsumsi?

Rabu, 21 Juli 2021 01:00 WIB

Share
Kasudin KPKP Jakarta Timur awasi 89 lokasi pemotongan hewan kurban untuk memastikan hewan kurban layak dikonsumsi masyarakat. (Foto/Dok. Poskota.co.id)
Kasudin KPKP Jakarta Timur awasi 89 lokasi pemotongan hewan kurban untuk memastikan hewan kurban layak dikonsumsi masyarakat. (Foto/Dok. Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, mengawasi 89 lokasi yang dijadikan tempat pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

Meski begitu, petugas pun masih melakukan pendataan lanjutan mengingat masih adanya hari Tasyrik.

Kasudin KPKP Jakarta Timur, Yuli Absari mengatakan, di hari pertama pemotongan hewan kurban, pihaknya akan mengawasi 89 lokasi yang kini sudah terdata.

Harapannya, dalam proses pemotongan semua berjalan lancar dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Data sementara yang masuk ada 89 lokasi pemotongan, data belum final karena masih ada hari Tasyrik," katanya, Selasa (20/7).

Menurut Yuli, karena masih ada hari Tasyrik yang berlangsung hingga tanggal 13 Dzulhijah atau 23 Juli 2021 mendatang,  jumlah tempat pemotongan hewan kurban di Jakarta Timur dapat bertambah.

Dan data yang ada itu pun tidak termasuk rumah pemotongan hewan (RPH), hanya lokasi pemotongan yang diselenggarakan warga di 10 Kecamatan.

"Nanti petugas juga akan memeriksa postmortem hewan kurban apakah baik untuk dikonsumsi," ujarnya.

Dikatakan Yuli, pemeriksaan postmortem merupakan pemeriksaan setelah pemotongan hewan kurban guna memastikan daging dan organ yang dibagikan kepada warga layak konsumsi.

Bila nantinya dari pemeriksaan ditemukan organ hati, paru, limpa, dan jantung hewan terdapat cacing pita dan penyakit paru, maka organ dibuang.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT