BERITA duka cita, hampir setiap saat kita dengar. Baik itu yang disampaikan melalui medsos, maupun speaker masjid. Masyarakat kayaknya sudah biasa mendengar kabar duka tersebut. Innalilahi wainna ilaihi rojiun.
Benar bahwa mati satu kehendak dari Allah. Semua sudah digariskan, matinya seseorang sudah ditentukan. Pada umur sekian. Jadi, nggak bisa diajukan, dan dimundurkan.
Terus bertambah orang sakit dan meninggal. Kabar duka bagi masyarakat luas tak henti-hentinya. Air mata terus berjatuhan membasahi pipi mereka yang kehilangan sanak saudaranya.
Begitulah, saat ini mereka itu sebagian besar mereka meninggal sebagai korban keganasan corona. Korban-korban terus berjatuhan, nggak bisa dipungkiri. Pemerintah dan masyarakat berjuang dengan berbagai daya upaya. Selain membasmi juga berusaha menghindari dengan berbagai metode, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan kalau nggak ada kepentingan yang sangat mendesak di rumah saja. Bisa hindari kerumunan. Begitu yang dianjurkan.
Memang sih, banyak kasus akibat dari hal tersebut, misalnya sepanjang penerapan PPKM darurat ada saja perselisihan antara warga dan petugas. Malah sekarang ini lebih ribet dan banyak ribut dibandingkan dengan sebelumnya.
Para pelanggar PPKM sebagian ada yang ‘melawan’ petugas,dan sebaliknya petugas bukan saja mulutnya yang bicara tapi tangannya juga ikut berulah, sampai menghajar wanita pelanggar. Jadi itulah para korban yang terjadi karena sebab musababnya adalah corona.
Oleh sebab itu marilah gotong royong memberantas corona, agar tidak lagi ada korban. Sudah terlalu banyak korban, ini sebagai nasihat buat kita semua. Apakah kita kurang serius acuh tak acuh, bahkan ada yang menganggap remeh. Covid itu apalah?
Sekali lagi sudahlah jangan bikin gaduh terus. Kasihan rakyat banyak yang menderita. Malah kalau punya harta lebih, ber-qurbanlah. Kekayaan jangan cuma buat pamer doang Kasihan si miskin, kalau hanya dibikin ngiler. Tuh, lihat ada yang bagi-bagi uang di jalanan. Mudah-mudahan itu juga bukan riya, benar-benar datang dari lubuk hatinya yang dalam, bersedekah.
Bagi yang gagal berhaji, apa salahnya itu dananya bisa buat qurban, atau disumbangkan buat sesama umat yang lagi kesusahan? Jika ikhlas, pastinya akan dapat dua keuntungan, yakni pahala dunia dan akhirat! - massoes