Waduh, Varian Baru Covid-19 Muncul Disebabkan Karena Vaksin yang Diterima? Simak Faktanya!

Selasa 20 Jul 2021, 15:21 WIB
Vaksin Pfizer Diklaim Israel Kurang Efektif Cegah Covid-19 Varian Delta (Foto: Ist)

Vaksin Pfizer Diklaim Israel Kurang Efektif Cegah Covid-19 Varian Delta (Foto: Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar jika varian baru Covid-19 bermunculan usai pemerintah mengebut program vaksinasi.

Hal itu tentu membuat geger warganet di media sosial, yang seharusnya vaksin diharapkan bisa jadi penangkal Covid-19 namun malah dianggap mengerikan.

Informasi tersebut berdar di media sosial Twitter, awalnya salah satu akun bernama @Votehinniga mengomentari postingan berita dari akun media online.

Dalam keterangan berita media online tersebut, para ahli berpendapat bahwa orang yang tidak divaksin adalah faktor penyebab yang signifikan munculnya varian baru Covid-19.

Selain itu, orang yang tidak divaksin akan lebih rentan terinfeksi Covid-19 dan juga berkontribusi dalam penularan ke manusia lain.

Lantas Akun @Votehinnigan membantah narasi tersebut dengan memberikan klaim yakni Covid-19 bermutasi dengan berbagai varian alfabet Yunani yang baru muncul setelah vaksinasi digalakkan.

Postingan @Votehinnigan bermaksud untuk memberitahukan bahwa yang menyebabkan varian Covid-19 adalah vaksin itu sendiri.

Setelah ditelusuri oleh poskota.co.id ternyata klaim yang disampaikan @Votehinnigan berisi informasi menyesatkan.

Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, varian Covid-19 bahkan sudah muncul jauh sebelum vaksinasi pertama kali dilakukan pada manusia.

Bersumber dari CMAJ (Canadian Medical Association Journal), varian Covid-19 sudah bermutasi sebelum vaksinasi pertama dilakukan pada manusia di bulan Desember 2020.

Varian Beta (B.1.351) ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada Mei 2020, Varian Alpha (B.1.1.7) ditemukan pertama kali di Inggris pada September 2020, kemudian varian Delta (B.1.617.2) yang 60% lebih mudah menular dibandingkan varian Alpha, ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020, dan varian Gamma (P.1) pertama kali ditemukan di Brazil pada November 2020.

Bahkan Inggris merupakan  sebagai negara yang pertama kali memberikan vaksin kepada warganya. Tepat pada 08 Desember 2020, wanita lansia asal Inggris, Margaret Keenan menerima dosis vaksin Pfizer pertamanya.

Jurnal kesehatan The BMJ juga mengabarkan, setelah itu Rusia mulai memberikan vaksin Sputnik V gratis kepada seluruh warganya pada 02 Desember 2020.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pemberian vaksin secara masif baru dilakukan pada Desember 2020, sedangkan berbagai varian Covid-19 sudah muncul sebelum bulan Desember 2020.

Jadi bisa disumpulkan, bahwa klaim @Votehinnigan adalah Hoaks dan termasuk kategori Konten yang menyesatkan. (cr09)

Berita Terkait

News Update