Bisnis After Market Otomotif Kolaps Jika Tidak Adanya Dukungan Pemerintah

Selasa 20 Jul 2021, 00:04 WIB
Bisnis after market otomotif termasuk car audio yang jumlahnya mencapai ribuan di tanah air akan kolaps jika tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah.(Foto/reza)

Bisnis after market otomotif termasuk car audio yang jumlahnya mencapai ribuan di tanah air akan kolaps jika tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah.(Foto/reza)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masih belum adanya penurunan angka dari pasien Covid-19 yang segnifikan, akhirnya pemerintah mengambil kebijaksanaan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Tentunya perpanjangan PPKM ini akan berdampak pada semua pihak, salah satunya adalah bisnis after market otomotif khususnya car audio.

Menanggapi ini Wahyu Tanuwijaya selaku CEO Audioworkshop (AWS) yang juga founder dari Car Aftermarket Network (CAN) mengatakan dalam ajang Bincang Dampak PPKM Darurat melalui zoom meeting, bahwa jika dilakukan perpanjangan akan berdampak yang cukup signifikan pada industry bisnis after market otomotif.

Salah satu yang membuat bisnis after market semakin terpuruk adalah berhentinya perputaran bisnis, namun tagihan dari bank tetap berjalan.

Penurunan penjualan telah dimulai dari tahun lalu masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun lalu, jika PPKM di perpanjang maka dampaknya bukanlah pada saat ini, namun akan terlihat pada bulan berikutnya, dimana PPKM Darurat pada bulan Juli masih terbantu oleh penjualan bulan sebelumnya.

Bulan Agustus akan menjadi sebuah ancaman yang serius pasalnya dengan PPKM tersebut akan membuat penjualan menjadi  terhenti dan tidak mampu melakukan pembayaran.

Salah satu yang sangat disayangkan adalah kebijakan pemerintah menyamaratakan semua sektor bisnis, bahkan sektor after market otomotif harus tutup sehingga menghentikan perputaran roda bisnis.

Disisi lain tidak adanya kebijakan untuk mengantisipasi kebijakan ini seperti sektor perbankan, dimana tagihan akan terus berjalan tanpa adanya keringanan dan ini sangat memberatkan para pelaku bisnis.

Kami berharap adanya kebijakan konkrit dari pemerintah dalam menghadapi kondisi ekonomi pada beberapa bulan mendatang terutama untuk dunia bisnis after market otomotif yang jumlahnya mencapai ribuan di tanah air.

Dalam menghadapi kondisi ini, berbagai strategi mulai di luncurkan agar setiap anggota CAN yang masih bertahan dapat untuk terus mengembangkan bisnisnya sehingga tidak sampai terjadinya penutupan toko karena kerugian yang besar.

Salah satu strategi yang akan dijalankan adalah mencoba untuk terus merangkul pelangan lama dengan program trade ini.

Dalam program ini kami akan melakukan pembelian seperti head unit yang telah digunakan dengan harga special dan diganti dengan head unit baru sehingga terjadinya perputaran barang dan roda bisnis juga dapat terus berjalan.

Menyinggung dalam penanganan dampak Covid-19, Wahyu mengatakan bahwa saat ini AWS telah mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi jika salah satu tim terpapar Covid-19.

Hal ini kami lakukan menginggat kondisi RS di wilayah DKI Jakarta telah mulai penuh dan diperlukan peran penuh dari perusahaan agar dapat membantu setiap karyawan sehingga dapat segera kembali beraktivitas.

“Bahkan kami juga telah mempersiapkan obat untuk mereka, sehingga jika ada karyawan yang terpapar langsung dapat kita tangani langsung,” tutup Wahyu.

Berita Terkait

News Update