MALANG, POSKOTA.CO.ID – Penulis cerita horror KKN di Desa Penari yakni seorang pemilik akun Twitter @SimpleM81378523 kembali menghebohkan jagat maya lewat penyampaian cerita mistisnya.
Kali ini akun tersebut menjelaskan bagaimana kisah mistis yang beberapa hari yang lalu sempat viral, yakni adanya kemunculan lampor ataua keranda terbang yang membuat warga di Jawa Timur, tepatnya Malang dan Lumajang menjadi ketakutan.
Menurut pengalaman pengguna akun Twitter @SimpleM81378523, lampor atau keranda terbang tidak mewakili suatu bentuk ghaib, melainkan beberapa bentuk yang biasa ditemui jauh di atas gunung.
“Lampor adalah salah satu pagebluk (wabah penyakit) yg biasa singgah ketika wabah sedang merebak, alasannya satu, karena mereka begitu menyukai aroma dari kematian manusia, mereka bukan memilih secara acak, melainkan dipancing oleh si kematian itu sendiri,” tulisnya pada Jumat (16/7/2021).
Lebih lanjut akun itu mengatakan bahwa lampor bisa tahu siapa yang harus mereka jemput, karena itu, setiap kali Lampor tiba ke suatu tempat, ia digambarkan sedang memikul keranda mayat dan akan membuat suara gaduh agar orang-orang terbangun dari tidur.
Lalu dikatakan bahwa mereka yang tidak dapat bangun ini lah yang akan lampor tunggu semalaman.
Kedatangan lampor ternyata bisa diprediksi dari beberapa pertanda seperti munculnya suara dares (burung hantu) yang sekelibat terbang memutari rumah, hembusan angin yang tidak menggoyangkan pohon.
“Semua itu diikuti suara dari roda kayu yg bergeladak saat menginjak tanah, di jawa tengah sendiri diikuti gelincing lonceng, terakhir, ketukan pintu dengan rupa yg berbeda-beda. disinilah, bagi siapa pun yg mengetahui perihal tanda ini, untuk tidak membuka pintu,” tulisnya lebih lanjut.
Lampor sejak dulu ada dan membawa penyakit, jika mereka datang ke rumah segera tutup rapat-rapat pintu.
“Indera pendengaran bener-bener penting, ada pesan lama tentang indera pendengaran dan Lampor ini,” kata akun @SimpleM81378523.
“Kalau kalian mendengar suara berisik yg berangsur-angsur menghilang, itu adalah pertanda yg bagus, karena itu artinya mereka bergerak menjauh, namun, bila suara itu tiba-tiba saja lenyap, menghilang begitu saja, itu artinya pertanda buruk, mereka sedang berhenti didepan rumahmu,” sambungnya.
Lampor diceritakan selalu datang bergerombol sambil membawa penduso (peti mati) yang diangkut menggunakan gerobak beroda kayu. Mereka akan melewati jalur beberapa desa dan mengetuk satu pintu ke pintu yang lain.
Akun SimpleMan mengimbau apabila ada seseorang mendengar suara yang ditimbulkan oleh lampor maka lebih baik untuk membiarkannya saja.
“karena bila-mana seseorang menjawab salam atau ulah berisik yg mereka timbulkan, yg menjawab itu sudah memberikan wewenang bagi mereka untuk datang bertamu. tamu tidak boleh diusir. Di sinilah Lampor memberi wabah penyakit, dan tidak semua orang bisa menanggungnya,” tuturnya.
16, 2021Membahas kelanjutan yang kemarin ya, mungkin sudah banyak yg bahas, tapi gak ada salahnya sedikit bercerita ya apalagi saya sempat merasakan jaman ketika pagebluk sempat sambang ke desa saya dulu. pic.twitter.com/wI2tUHM0f3
— SimpleMan (@SimpleM81378523)
Akun SimpleMan menjelaskan bahwa lampor pada dasarnya tinggal jauh diatas gunung dan jarang sekali turun terlebih untuk menjemput dari satu desa ke desa yang lain.
“Mereka turun bila sedang terjadi huru-hara, pagebluk atau wabah yg melanda karena pada dasarnya Lampor menyukai aroma kematian itu sendiri,” tutupnya. (cr03)