ADVERTISEMENT

Gempar Bayi Dibuang dalam Kondisi Hidup di Jalan Raya Ragunan, Komnas PA Singgung Frustrasi Akibat Pandemi

Senin, 19 Juli 2021 01:15 WIB

Share
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait. (foto: dok. poskota)
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait. (foto: dok. poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Munculnya kasus pembuangan bayi yang terjadi di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dinilai karena pada masa pandemi Covid-19 ini semakin banyak warga frustrasi. Banyak masyarakat kehilangan pekerjaan dan tak mampu lagi mengurus anak di tengah hidup yang semakin sulit.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, yang menilai kasus anak yang dibuang karena berbagai faktor. Pasalnya, sebelum Covid terjadi, kasus serupa juga banyak ditemukan dan sulit terungkap.

"Dan di tengah pandemi ini bertambah seiring banyaknya masyarakat yang frustrasi akibat kehilangan pekerjaan, dan hal ini dampaknya juga merubah perilaku," katanya, Minggu (18/7/2021).

Selama ini juga, kata Arist, berbagai kasus kerap terjadi dan menimpa anak-anak Indonesia. Bukan hanya pembuangan bayi, tapi pembunuhan anak juga terjadi karena hal sepele, anak kurang tunduk kepada kekuasaan orang tua.

"Kebanyakan yang terjadi itu karena tidak mampu untuk mengikuti proses belajar secara daring, itu juga mengakibatkan tumpukan atau akumulasi dari kefrustrasian secara psikologis akhirnya anak yang menjadi korban," ungkapnya.

Pada kasus yang terjadi kali ini, sambung Arist, karena selama ini anak yang dibuang itu muncul dari ada yang tidak siap untuk mengasuh. Selain itu juga bayi yang menjadi korban karena ada upaya untuk menghilangkan jejak, ada karena perilaku menyimpang seksual.

"Namun karena Pandemi Covid-19 ini menjadi penyebab utama, karena itulah polisi harus bisa mengungkap kasus ini," imbuhnya.

Arist melanjutkan, peran keluarga menjadi sangat penting untuk mencegah kasus ini terjadi. Keluarga harus lebih fokus memantau masalah ini dan harus lebih bersahabat agar kasus ini tak terulang.

"Dengan terus mengawasi anak-anaknya, pastinya tak ada lagi kasus bayi dibuang muncul kembali. Karena keluarga juga ikut mengawasi," tukasnya. (ifand/yh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT