JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Situasi pandemi Covid-19 membuat distruksi besar. Salah satu yang paling terkena imbas akan situasi ini ialah pendidik maupun peserta didik.
Sistem pendidikan yang berubah drastis membuat guru, pelajar, dosen, dan mahasiswa harus beradaptasi dengan cepat.
Akibat hal ini, tak jarang pendidik maupun peserta didik mengalami kendala diantaranya gangguan fisik ataupun psikologis.
Berdasarkan hasil riset berjudul Resiliensi Orang Indonesia, yang merupakan hasil kerja tim riset yang khusus dibentuk dalam Dies Natalis Fakultas Psikologi (FPsi) UI ke-61, yaitu para alumni dari angkatan 1989, 1990, dan 1991 dan akademisi FPsi UI yang terdiri dari dari Rocky A. C. Hatibie, S.Psi, Psikolog, Dr. Bagus Takwin, S.Psi., M.Hum., Psikolog, Dr. Dyah Triarini Indirasari, S.Psi., M.A., Psikolog, Tommy Hariman Siddiq, S.Psi., M.M., Psikolog, Linawaty Mustopoh, S.Psi., Psikolog, dan Isdar Andre Marwan, S.Psi., Psikolog, ditemukan beberapa hal menarik terkait resiliensi guru, dosen dan mahasiswa.
Dr. Dyah T. Indirasari , MA, Psikolog, mewakili tim periset, mengungkapkan dalam penelitian ini mahasiswa yang paling terdampak akan Covid-19.
Mahasiswa didapati tidak puas terhadap hidup mereka, memiliki resiliensi yang rendah dan mudah depresi.
"Misalnya ada stress, kualitas belajar buruk, kacau, konsentrasi menurun, beban tugas berlebih, memperlihatkan depresi sedang atau berat pada mahasiswa. Hal ini perlu menjadi perhatian," ungkap Dyah T. Indirasari, pada webinar berjudul Well-being Guru, Dosen dan Mahasiswa di Masa Pandemi yang digelar pada Sabtu, 17 Juli 2021.
Untuk itu, perlu adanya upaya dukungan untuk mahasiswa agar mereka bisa meningkatkan well-being dan menjadi lebih resilien.
Caranya yakni dengan meningkatkan emosi positif dalam proses pembelajaran. Dengan memberikan rasa keberhasilan pada mahasiswa. Hal ini guna meningkatkan self-esteem mereka.
"Rasa kebutuhan untuk berhasil dan rasa percaya diri itu agak sulit, sementara itu sangat berpengaruh terhadap sel esteem dan well-being bahwa seorang anak mampu dan sebagainya itu penting," sambung pengajar Fakultas Psikologi UI yang akrab disapa Ira tersebut.
Selain itu, bisa pula dengan meningkatkan frekuensi dan kualitas interaksi sosial.