Minggu, 18 Juli 2021 11:46 WIB
Meski sudah diperiksa faktanya, klaim tersebut terus menyebar luas, menimbulkan ketakutan akan kematian akibat ADE. Orang-orang bertanya apakah para ahli epidemiologi dan ilmuwan berusaha menyembunyikannya.
Menanggapi hal itu, dalam akun Twitternya, Prof Zubairi menyebut jika rumor tentang orang akan meninggal setelah dua tahun di vaksin Covid-19 adalah hoaks.
"Informasi orang akan meninggal dalam dua tahun karena disuntik vaksin Covid-19 ya jelas hoaks." cuitnya dalam akun @ProfesorZubairi, Rabu (26/5/2021).
"Yang jelas, Yeadon ini cukup kontroversial. Ia ikut menulis petisi tentang vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan--yang kemudian diketahui sebagai hoaks. Meski begitu, dia ini bukan ilmuwan sembarangan, karena menghabiskan 16 tahun kariernya di Pfizer sebagai peneliti." sambungnya
Setelah dilakukan pencarian lebih lanjut, hal ini semakin menguatkan jika ternyata berita ini adalah hoaks.
Buktinya dalam pesan berantai, nama ilmuwan yang berbicara rumor itu bukan Mike Yeadon, tetapi mantan peraih Nobel, Luc Montagnier. (cr09)