Banjir Besar Menerjang Jerman dan Belgia Menelan 125 Korban Tewas dan 1.300 Dilaporkan Hilang

Sabtu 17 Jul 2021, 02:43 WIB
Pemandangan banjir di Erftstadt-Blessem, Jerman [Rhein-Erft-Kreis / Reuters]

Pemandangan banjir di Erftstadt-Blessem, Jerman [Rhein-Erft-Kreis / Reuters]

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Eropa Barat dilanda banjir besar. Dilaporkan banjir paling parah menerjang Jerman dan Belgia, yang dilaporkan menelan 125 korban tewas sebanyak 1.300 dilaporkan hilang.

Korban tewas akibat banjir dahsyat di seluruh bagian barat Jerman telah meningkat menjadi 106, menurut pihak berwenang setempat.

Hal ini membuat jumlah korban tewas akibat banjir di Eropa Barat melewati 125, saat pencarian berlanjut untuk ratusan orang yang masih belum ditemukan.

Sementara hujan deras mengguyur sebagian Prancis, Swiss, Luksemburg, dan Belanda, daerah yang paling parah dilanda adalah Jerman barat.

Di Jerman setidaknya 63 korban jiwa dilaporkan di negara bagian Rhineland-Palatinate dan 43 di negara bagian Rhine-Westphalia Utara. Di Belgia, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 23.

Ada kekhawatiran lebih banyak korban dapat ditemukan saat air melibas di seluruh wilayah yang hancur dan operasi pembersihan dan penyelamatan ditingkatkan.

Hampir 900 personel tentara telah bergabung dengan pekerja penyelamat di Jerman karena sekitar 1.300 orang masih dilaporkan hilang.

Namun, pihak berwenang mengatakan upaya untuk menghubungi mereka dapat terhambat oleh gangguan jalan dan koneksi telepon.

Komisi UE: Banjir Indikasi Jelas 'Perubahan Iklim'
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan intensitas dan lamanya peristiwa cuaca seperti banjir dahsyat di Eropa Barat adalah "indikasi yang jelas" dari perubahan iklim yang menggarisbawahi perlunya "tindakan mendesak".

Berbicara di Dublin bersama Irlandia Taoiseach Michael Martin, Ursula von der Leyen mengatakan komisi telah mengaktifkan mekanisme untuk mendukung negara-negara anggota yang terkena dampak.

Dengan nada positif, Von der Leyen pada hari Jumat mengatakan perang melawan perubahan iklim juga menawarkan peluang besar untuk mengganti bahan bakar fosil dengan teknologi bersih modern dan beralih ke ekonomi sirkular dengan menggunakan lebih sedikit energi dan lebih sedikit limbah. (*)

Berita Terkait
News Update