ADVERTISEMENT

Sistem Database Bea Cukai Alami Gangguan, Bikin Penumpukan Barang di Lapangan Impor

Jumat, 16 Juli 2021 12:45 WIB

Share
Kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok.(Foto/IPC)
Kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok.(Foto/IPC)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pelayanan bongkar muat barang kapal di Pelabuhan Tanjung Priok dipastikan tetap berjalan normal walaupun sistem Bea Cukai sedang mengalami gangguan.

Dalam beberapa hari terakhir, sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) yang digunakan Bea Cukai dalam pelayanan kepabeanan dan cukai mengalami gangguan pada sisi database karena adanya force majeure di sistem IT.

Akibat dari gangguan sistem tersebut maka akan terjadi penumpukan barang lebih dari biasanya di lapangan impor dan sebaliknya lebih sedikit di lapangan ekspor.

“Untuk mengantisipasi potensi kongesti di pelabuhan sebagai dampak dari gangguan Sistem CEISA tersebut, terminal-terminal di Pelabuhan Tanjung Priok melakukan beberapa aksi penanggulangan. Antara lain memanfaatkan lapangan ekspor untuk penumpukan container impor, melakukan unlock capacity dengan optimalisasi lahan yang ada dan pemindahan lokasi sebagian container impor ke Tempat Penumpukan Sementara (TPS) lini 2,” ujar EVP Sekretariat Perusahaan Ali Mulyono dalam keterangannya, Jumat 16 Juli 2021.

 

Terminal juga bekerjasama dengan pihak Bea Cukai Tanjung Priok dalam pelaksanaan transaksi manual, baik ekspor untuk Nota Pelayanan Ekspor (NPE) maupun impor untuk Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

Diprediksi akan terjadi Yard Occupancy Rate (YOR) yang tinggi pada Sabtu dan Minggu tanggal 17 - 18 Juli 2021, di semua terminal internasional.

“PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/ IPC telah melakukan rapat kordinasi bersama Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Syabandar Tanjung Priok, Bea Cukai Tanjung Priok dan seluruh terminal di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin timbul apabila aplikasi CEISA kembali normal,” tutup Ali Mulyono. 

Diprediksi akan terjadi rush hour di mana pengambilan atau pengiriman petikemas dari dan ke terminal secara bersamaan dan berpotensi mengakibatkan kepadatan pada saat yang sama.

Selain itu, IPC juga akan memberlakukan kebijakan extend closing time serta pembebasan denda atau keringanan storage progressive.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT