Puluhan Pedagang di Pasar Rangkasbitung Bangkrut Imbas PPKM Darurat

Jumat 16 Jul 2021, 16:03 WIB
Pedagang  di Pasar Rangkasubitung yang mengalami kerugian akibat PPKM Darurat. (foto: yusuf)

Pedagang  di Pasar Rangkasubitung yang mengalami kerugian akibat PPKM Darurat. (foto: yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak menyebut pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali sejak 3 Juli sampai 20 Juli 2021, berimbas pada daya beli masyarakat di Pasar Tradisional Rangkasbitung turun hingga 50 persen.

Pasalnya tim Satgas Covid-19 Lebak memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung hingga penutupan beberapa akses jalan menuju Pasar Rangkasbitung selama PPKM Darurat.

Kepala Bidang Perdaganganh Disperindag Lebak Dedi Setiawan mengatakan, penurunan daya beli masyarakat sudah barang tentu berimbas kepada para pedagang di Pasar Rangkasbitung. Bahkan tercatat 30 pedagang terpaksa gulung tikar alias bangkrut selama PPKM Darurat.

"Bisa dilihat saja kondisi pasar sekarang yang sepi dari pengunjung ataupun pedagang," kata Dedi saat ditemui Pos Kota di ruang kerjanya, Jum'at (16/7/2021).

Ia menerangkan, para pedagang yang gulung tikar kebanyakan merupakan pedagang sayur-sayuran, daging dan buah-buahan yang rugi besar gegara jenis barang dijual tidak bisa bertahan lama.

Dedi menyebut, para pedagang mengambil keputusan untuk menutup lapaknya, dibandingkan harus mengalami kerugiaan yang lebih besar lagi.

"Para pedagang itu mengeluh cost yang mereka keluarkan lebih besar dari pemasukan yang ada. Khususnya pada pedagang sayur, daging dan buah, barang-barang itu kan bisa saja busuk jika tidak segera terjual. Makanya, dibandingkan menunggu pembeli yang tidak kunjung datang, pedagang akhirnya lebih memilih tutup," terangnya.

Dirinya juga sering mendapatkan keluhan dari para pedagang yang mengaku tidak sanggup membayar biaya retribusi. Hal itu lagi-lagi karena sepinya pembeli yang berbelanja di Pasar Tradisional itu.

"Retribusi parkir juga anjlok parah, karena yang parkirnya juga bisa dilihat sendiri. Sepi," tandasnya. (kontributor banten/yusuf permana)

Berita Terkait

News Update