ADVERTISEMENT

Pedagang Sayur dan Buah-buahan di Pasar Rangkasbitung Mengeluh Omzet Anjlok Hingga 90 Persen

Jumat, 16 Juli 2021 18:14 WIB

Share
Pedagang sayur di pasar Rangkasbitung. (yusuf)
Pedagang sayur di pasar Rangkasbitung. (yusuf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Para pedagang sayur dan buah-buahan di Pasar Rangkasbitung, Lebak mengaku mengeluh akan adanya penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali yang telah berlangsung selama 14 hari sejak 3 Juli 2021 lalu. 

Mereka mengeluh anjloknya pendapatan alias omzet yang disebabkan sepinya pembeli.

Bahkan, anjloknya disebut-sebut hingga 80 persen lebih.

Hal itu diakui oleh Mety, salah satu pedagang sayur di Pasar Rangkasbitung.

Pada masa PPKM Darurat ini, dirinya hanya bisa mendapatkan omzet sebesar Rp3 juta perharinya.

Padahal, biasanya bisa mencapai Rp10 juta lebih.

Bahkan, ia mengaku hampir kolaps atau membangkrut akan kondisi tersebut.

"Anjlok parah bang (omzet,-red) biasanya kita bisa dapat Rp10 juta, eh sekarang cuma bisa dapet Rp3 jutaan perharinya," kata Mety saat ditemui Pos Kota di Pasar Rangkasbitung, Jum'at (16/7/2021).

Mety mengatakan, anjloknya omzet itu sudah terjadi sejak diberlakukannya PPKM Darurat yakni pada tanggal 3 Juli lalu.

Katanya, selain jam operasional yang dibatasi dengan hanya diperbolehkan berjualan hingga pukul 15.00 WIB saja, kebijakan Pemerintah yang telah membuat dirinya beserta dan para pedagang lainnya mengalami anjlokan omzet adalah pembatasan jumlah pengunjung di Pasar Rangkasbitung.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Sumiyati
Contributor: Yusuf Permana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT