ADVERTISEMENT

Lagu BLACKPINK dan BTS Dilarang Diputar di Tempat Gym, Ini Alasan Pemerintah Korsel

Jumat, 16 Juli 2021 16:36 WIB

Share
BLACKPINK dan BTS. (foto: Kolase Instagram/ @blackpinkofficial dan @bts.bighiofficial)
BLACKPINK dan BTS. (foto: Kolase Instagram/ @blackpinkofficial dan @bts.bighiofficial)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEOUL, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah lagu koleksi BLACKPINK dan BTS dilarang diputar selama kasus Covid-19 masih tinggi di Korea Selatan. Bahkan larangan pemutaran lagu BLACKPINK dan BTS diberlakukan di pusat kebugaran (Gym) dan lokasi publik lainnya di wilayah Seoul, Korea Selatan.

Kebijakan tersebut sengaja dibuat Kementerian Kesehatan Korea Selatan untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Adapun lagu-lagu yang dilarang adalah jenis musik dengan tempo lebih dari 120 ketukan per menit. Beberapa lagunya antara lain “Permission to Dance” BTS dan “Drunk-Dazed” ENHYPEN, How You Like That BLACKPINK, IU Lilac, dan banyak lagu lainnya.

Deretan lagu tersebut memang biasanya menjadi musik yang asyik dipakai untuk berolahraga. Tak hanya itu, penggunaan kecepatan treadmill di tempat Gym juga akan dibatasi maksimal 6 km/jam. 

Dilansir dari Koreaboo, alasan penetapan aturan tersebut diyakini agar orang-orang yang berada di Gym tidak menebarkan virus saat bernafas atau menyipratkan keringat pada orang lain. Hal ini ialah bentuk dari pencegahan penyebaran  Covid-19 yang semakin massif di Korea.

Selama seminggu terakhir, kasus Covid-19 di negara gingseng tersebut telah mencapai rekor tertinggi, dengan lebih dari 1.500 kasus baru per hari. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan langkah-langkah baru untuk menekan penyebaran.

Namun tentunya, aturan baru ini tentu tak luput dari pro dan kontra. Pemilik gym hingga politikus di Korea Selatan ikut mengomentari kebijakan baru ini.

"Pertanyaan terbesar saya adalah apakah memutar musik klasik atau lagu BTS terbukti berdampak pada penyebaran virus," ujar Kang Hyun Kyu.

Dia juga mengatakan bahwa banyak pengguna gym juga membawa headphone dan perangkat musik mereka sendiri, membuat pemilik tidak memiliki kendali atas kecepatan latihan mereka. 

"Jadi Anda tidak terkena COVID-19 jika Anda berjalan lebih lambat dari 6 km per jam?  Dan siapa yang memeriksa bpm lagu saat Anda berolahraga?  Saya tidak mengerti apa hubungan COVID-19 dengan pilihan musik saya," tutur Kang Hyun Ku. (cr07)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT