JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Akhir-akhir ini beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan dua orang pria berpeci sedang berada tepat disamping seorang pasien Covid-19.
Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @Julie307, kedua pria tersebut ternyata hendak melakukan eksperimen nekat, yakni dengan cara menghirup nafas yang keluar dari mulut sang pasien Covid-19.
Diduga kedua pria berpeci tersebut tak mempercayai adanya Covid-19 dan ingin membuktikannya dengan cara menghirup nafas dari pasien Covid-19.
Kabar terbaru yang tersebar di media sosial mengatakan bahwa akibat dari ulahnya tersebut, saat ini keduanya sudah meninggal dunia karena terpapar oleh Covid-19.
Seorang pria berpeci dan mengenakan batik biru bernama Mr Mashudin, ia merupakan seorang pakar terapi saraf telinga asal Dusun Ketanen Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro.
14, 2021Covid ditantang....
— Julie Kresna (@Julie307)
Daaan.... pic.twitter.com/lKIYUaWpsq
Mr Mashudin dinyatakan telah meninggal dunia diusia ke-47 tahun pada Selasa (13/7/2021).
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Mr Mashudin sempat mengeluhkan sakit lambung dan juga demam, tetapi belum dapat dipastikan apakah dia juga positif Covid-19 atau tidak.
Sementara itu, banyak yang menduga pria berpeci berpakaian batik ungu merupakan sosok Kyai Smai’an.
Namun setelah ditelaah, sosok pria tersebut memiliki paras wajah yang sangat berbeda dengan Kyai Sami’an, terlebih Mbah Nur Iman (nama panggilan Kyai Sami’an) sudah meninggal dunia sejak Februari 2021 lalu, tetapi tak diketahui penyebabnya meninggal karena apa.
Sedangkan di dalam keterangan video tertulis bahwa tindakan yang dilakukan oleh dua orang pria berpeci itu dilakukan pada 4 April 2021.
Semasa hidupnya, Mbah Nur Iman juga dikenal sebagai sosok yang baik dan rendah hati, ia juga tidak pernah melakukan hal-hal aneh diluar nalar seperti apa yang ada di dalam video tersebut.
Lalu sebenarnya siapa sosok pria berpeci yang mengenakan kemeja ungu itu? bagaimana kondisinya saat ini? hingga saat ini tim poskota.co.id juga masih terus mencari kebenarannya karena minimnya informasi yang ada.
Jadi hampir dapat dipastikan bahwa video yang diunggah oleh akun Twitter @Julie304 mempunyai banyak informasi yang salah dan tidak dapat dipercayai 100 persen. (cr03)