JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Akibat pandemi Covid-19, kini penduduk miskin di Indonesia telah melonjak naik hingga 1,12 juta orang.
Hal tersebut dicatat langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dimana tepat 1 tahun pademi Covid-19 pada Maret 2021 ada sebanyak 27,54 juta penduduk yang mengalami kesulitan ekonomi.
Meksipun angka tersebut dapat dikatakan menurun 0,01 juta orang dibandingkan September 2020, tetapi jika dibandingkan sejak Maret 2020 sampai Maret 2021 maka akan terlihat adanya peningkatan mencapai 1,12 juta orang penduduk.
"Kemiskinan Maret 2021 ini persentasenya 10,14 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual pada Kamis (15/7/2021).
Selain itu Margo Yuwono juga memaparkan bahwa jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan juga alami kenaikan mencapai 138.100 orang pada Maret 2021.
Terhitung sejak September 2020 sampai dengan Maret 2021 angka kemiskinan di wilayah perkotaan naik menjadi 12,18 juta orang penduduk.
Namun di periode yang sama angka penduduk miskin di perdesaan bisa turun sebanyak 145 ribu dari sekitar 15,51 juta orang penduduk pada September 2020.
Jadi, secara presentase penduduk miskin di perkotaan sejak September 2020 sampai dengan Maret 2021 naik menjadi 7,89 persen dari 7,88 persen.
Sedangkan penduduk miskin di perdesaan sejak September 2020 sampai dengan Maret 2021 justru turun menjadi 13,1 persen dari 13,2 persen.
Sementara itu BPS juga mencatat bahwa terbanyak yang diisi oleh jumlah penduduk miskin di Indonwsia ada di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yakni sebesar 20,66% dan persentase penduduk miskin terendah terletak di Pulau Kalimantan, mencapai 6,09%.
Jika dilihat dari segi jumlah maka jumlah penduduk miskin terbesar masih ada di Pulau Jawa yakni 14,75 juta orang dan jumlah penduduk miskin terendah ada di Pulau Kalimantan yakni 1,01 juta orang. (cr03)