Pemkab Serang Minta Gubernur Banten Segera Buka RS Darurat

Kamis 15 Jul 2021, 12:25 WIB
Wabup Serang, Pandji Tirtayasa, minta Gubernur Banten untuk segera bangun RS darurat dalam menangani pasien Covid-19. (Foto/PemkotSerang)

Wabup Serang, Pandji Tirtayasa, minta Gubernur Banten untuk segera bangun RS darurat dalam menangani pasien Covid-19. (Foto/PemkotSerang)

SERANG. POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang meminta kepada Gubernur Banten untuk segera membuka rumah sakit darurat.

Mengingat, tren warga yang terpapar Covid-19 sampai saat ini terus mengalami peningkatan, khususnya di Kabupaten Serang.
 
"Satu hal yang penting, saya mohon ke Gubernur Banten segera bangun rumah sakit lapangan bukan rumah singgah," ujar Wakil Bupati (Wabup) Serang, Pandji Tirtayasa dalam keterangan tertulis yang diterima Poskota.co.id, Kamis 15 Juli 2021.

Pandji mengatakan, usulan dibangunnya rumah sakit darurat karena sekarang warga terpapar Covid-19 yang terdata dengan yang tidak terdata lebih besar yang tidak terdata di lapangan.

Dia merinci, jika satu desa kisarannya antara 10 sampai 40 warga, diambil rata-rata 20 dikalikan 326 desa sebanyak 6.000 warga terpapar Covid-19 yang isoman.

Masih dengan Pandji, Isoman untuk yang kadar ringan ke bawah, kalau seandainya tingkat penyakit sudah menengah ke atas sudah bukan isoma harus dirawat.

Makanya ketika dia isoma kemudian terjadi tren penurunan kesehatan harus dirawat ke RS, kalau saturasi tubuh sudah dibawah 90 dalam kondisi berat membutuhkan oksigen.

Oleh karena itu saya memohon pada gubernur segera dibuka RS darurat, sehingga yang isoman ribuan di desa ketika dia semakin menurun masih bisa dilayani oleh RS darurat.

Karena apa, dibawa ke puskesmas tidak bisa dibawa ke RS overload. RS kita untuk persalinan poli bersalin sudah ditutup karena 32 nakes bersalin 29 isoma sisa 3 orang.

Lebih lanjut Pandji merinci, untuk Poli lainnya para dokter pun sudah terpapar diantaranya 200 nakes (tenaga kesehatan) di Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP) menjalani isoman.

Pasien semakin deras dari isoman, derajat kesehatan semakin menurun terpaksa ketika diukur saturasi 60 sampai 70 dalam kondisi parah RS sudah gak bisa menampung.

Puskesmas juga sama, satu puskesmas yang isoman 15 sampai 20 kalau ditata rata-rata 15 kali 3 sebanyak 1.500 nakes yang isoman.

Berita Terkait
News Update