Jadon Sancho Telah Mengalami Pelecehan Rasial, Lantas Bicara Lantang: Kebencian Tidak Akan Pernah Menang

Kamis 15 Jul 2021, 03:27 WIB
Jadon Sancho, sudah meneken kontrak dengan Manchester United. (foto: @Sanchooo10).

Jadon Sancho, sudah meneken kontrak dengan Manchester United. (foto: @Sanchooo10).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jadon Sancho telah mengalami pelecehan rasial setelah gagal mengeksekusi penalti saat final Euro 2020 sehingga membuat Inggris kalah dari Italia, Minggu lalu.

Jadon Sancho  mengaku sedih dengan perlakuan nrasial tersebut. Namun, dia berusaha dalam perasaan tenggelam, ia bermenung tentang semuanya. Ia merasakan tidak sendirian, kegagalan penalti juga dialami Marcus Rashford, dan Bukayo Saka.

Dan dari permenungan itu, ia kemudian mendapatkan kejernihan pikir, lantas dia goreskan di akun instagramnya. Ia bicara lantang lewat tulisan. Sancho menandaskan 'kebencian tidak akan pernah menang', satu pesan yang sangat kuat.

Media Inggris sangat menhargainya, terbukti menyebut ketiganya sebagai trio pemberani, seperti ditulis The Sun. Ditulisnya, Trio Pemberani menjadi sasaran banyak pelecehan rasis, yang membuat Sancho sedih.

Tetapi pemain sayap itu berjanji untuk bangkit kembali lebih baik dari sebelumnya saat dia berterima kasih kepada penggemar atas dukungan dan kepositifan mereka.

Sancho (21), memposting hasil permenungannya yang cukup reflektif, dan dia mengalami hal rasial bukan yang pertama.

"Saya tidak akan berpura-pura bahwa saya tidak melihat pelecehan rasial yang saya dan saudara-saudara saya Marcus dan Bukayo terima setelah pertandingan, tetapi sayangnya itu bukan hal baru," tuturnya.

"Sebagai masyarakat kita perlu berbuat lebih baik, dan meminta pertanggungjawaban orang-orang ini. Kebencian tidak akan pernah menang," tandasnya.

"Kepada semua anak muda yang telah menerima pelecehan serupa, tegakkan kepala dan terus kejar mimpi.

"Saya bangga dengan tim Inggris ini dan bagaimana kami telah menyatukan seluruh bangsa dalam 18 bulan yang sulit bagi banyak orang.

Menurutnya, semua di tim ingin memenangkan turnamen, dan akan membangun dan belajar dari pengalaman ini ke depan.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pesan positif, cinta, dan dukungan yang jauh lebih besar daripada yang negatif," kata Sancho.

Ia mengutarakan kebanggaannya sebagai priobadi yang mewakili Inggris di kancah sepakbola Eropa, ia bangga mengenakan seragam Timnas Inggris.

"Merupakan suatu kehormatan karena selalu mewakili Inggris dan mengenakan seragam Three Lions, dan saya yakin kami akan kembali lebih kuat," kata Sancho.

Sancho, yang telah menyelesaikan tes medis menjelang kepindahannya senilai 73 juta poundsterling ke Manchester United, telah berani maju untuk tendangan penalti.

Namun dia usahanya diantisipasi oleh kiper Italia Gianluigi Donnarumma, yang juga menggagalkan upaya Saka yang berusia 19 tahun untuk mengamankan trofi bagi Italia.

Sancho, yang bersama Saka dan Rashford telah dipuji karena keberanian mereka, meminta maaf atas kegagalan penaltinya.

Tapi dia menyoroti positif Inggris mencapai final pertama mereka dalam 55 tahun dan memuji 'kebersamaan' dari Tiga Singa Gareth Southgate.

Sancho memposting: "Saya punya beberapa hari untuk merenungkan final hari Minggu dan masih merasakan campuran emosi."

"Saya ingin meminta maaf kepada semua rekan setim saya, staf pelatih, dan terutama kepada semua penggemar yang saya kecewakan."

Menurutnya, saat ini menjadi saat terburuk baginya, dan akan cukup lama dirinya memulihkan dari perasaan seperti itu.

"Ini adalah perasaan terburuk yang pernah saya rasakan dalam waktu yang lama. Sulit untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya dengan kata-kata, tetapi ada begitu banyak hal positif yang dapat diambil dari turnamen ini meskipun kekalahan itu akan menyakitkan untuk waktu yang lama."

Jadon Sancho mengatakan, pikiran pertamanya sebelum pergi ke pertandingan sepak bola adalah selalu bagaimana bisa membantu tim saya?, bagaimana saya akan membantu? Bagaimana saya akan mencetak gol? Bagaimana saya akan menciptakan peluang?

“Dan itulah yang ingin saya lakukan dengan penalti itu, membantu tim. Saya siap dan percaya diri untuk mengambilnya, inilah momen yang Anda impikan sebagai seorang anak, itulah mengapa saya bermain sepak bola.

"Ini adalah situasi tertekan yang Anda inginkan sebagai pesepakbola. Saya telah mencetak penalti sebelumnya di level klub, saya telah berlatih berkali-kali untuk klub dan negara, jadi saya memilih tendangan sudut saya tetapi itu tidak dimaksudkan untuk kali ini."

“Kami semua memiliki ambisi dan tujuan yang sama. Kami ingin membawa pulang trofi," kata Sancho."Ini telah menjadi salah satu kamp paling menyenangkan yang pernah saya ikuti dalam karir saya sejauh ini, kebersamaan tim tak tertandingi, keluarga nyata di dalam dan di luar lapangan." (*)

Berita Terkait

News Update