"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pesan positif, cinta, dan dukungan yang jauh lebih besar daripada yang negatif," kata Sancho.
Ia mengutarakan kebanggaannya sebagai priobadi yang mewakili Inggris di kancah sepakbola Eropa, ia bangga mengenakan seragam Timnas Inggris.
"Merupakan suatu kehormatan karena selalu mewakili Inggris dan mengenakan seragam Three Lions, dan saya yakin kami akan kembali lebih kuat," kata Sancho.
Sancho, yang telah menyelesaikan tes medis menjelang kepindahannya senilai 73 juta poundsterling ke Manchester United, telah berani maju untuk tendangan penalti.
Namun dia usahanya diantisipasi oleh kiper Italia Gianluigi Donnarumma, yang juga menggagalkan upaya Saka yang berusia 19 tahun untuk mengamankan trofi bagi Italia.
Sancho, yang bersama Saka dan Rashford telah dipuji karena keberanian mereka, meminta maaf atas kegagalan penaltinya.
Tapi dia menyoroti positif Inggris mencapai final pertama mereka dalam 55 tahun dan memuji 'kebersamaan' dari Tiga Singa Gareth Southgate.
Sancho memposting: "Saya punya beberapa hari untuk merenungkan final hari Minggu dan masih merasakan campuran emosi."
"Saya ingin meminta maaf kepada semua rekan setim saya, staf pelatih, dan terutama kepada semua penggemar yang saya kecewakan."
Menurutnya, saat ini menjadi saat terburuk baginya, dan akan cukup lama dirinya memulihkan dari perasaan seperti itu.
"Ini adalah perasaan terburuk yang pernah saya rasakan dalam waktu yang lama. Sulit untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya dengan kata-kata, tetapi ada begitu banyak hal positif yang dapat diambil dari turnamen ini meskipun kekalahan itu akan menyakitkan untuk waktu yang lama."
Jadon Sancho mengatakan, pikiran pertamanya sebelum pergi ke pertandingan sepak bola adalah selalu bagaimana bisa membantu tim saya?, bagaimana saya akan membantu? Bagaimana saya akan mencetak gol? Bagaimana saya akan menciptakan peluang?