Banjir di Kabupaten Mempawah Membuat 2.085 Jiwa Mengungsi Setelah 674 Rumah di 5 Kecamatan Terendam

Kamis 15 Jul 2021, 13:46 WIB
Kondisi 674 rumah yang terendam banjir di Kabupaten Mempawah. (foto: BNPB)

Kondisi 674 rumah yang terendam banjir di Kabupaten Mempawah. (foto: BNPB)

Sebanyak 674 Rumah di 5 Kecamatan Terendam Banjir di Kabupaten Mempawah

Sebanyak 674 Rumah di 5 Kecamatan Terendam

Banjir di Kabupaten Mempawah, 2.085 Jiwa Mengungsi Setelah 674 Rumah di 5 Kecamatan Terendam

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 674 rumah di lima kecamatan terendam banjir di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (15/07/2021).

Terdapat 2.085 jiwa mengungsi karena air masuk rumah mereka. Selain itu, dilaporkan juga Dermaga Pelabuhan Terminal Kijing mengalami rusak berat.

Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan sebanyak 674 Rumah di 5 Kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat, antara lain Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Anjongan, Kecamatan Toho, Kecamatan Sungai Pinyuh, dan Kecamatan Segedong.

Demikian disampaikan Abdul Muhari, Ph.D., Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (15/07/2021).

 "Adapun 674 unit rumah terdampak yang tersebar di 5 kecamatan dengan rincian sebagai berikut, Desa Sungai Kunyit Hulu, Desa Anjungan Dalam, Desa Anjungan Melancar, Desa Kepayang, Desa Terap, Desa Sepang, Desa Pak Utan, Desa Toho Hilir," Abdul Muhari.

Lebih lanjut, Desa Galang, Desa Peniraman, Desa Purun Kecil dan Desa Peniti Dalam II. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah hingga Kamis (15/07/2021).

Hujan dengan intensitas tinggi serta gelombang laut yang cukup tinggi disertai angin kencang memicu banjir yang terjadi pada Rabu (14/7) Pukul 01.00 WIB.

Menurut kajian dari InaRISK, Kabupaten Mempawah memiliki potensi risiko banjir sedang hingga tinggi. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.

Berita Terkait

News Update