Tiga Atlet Basket Asing Ingin Naturalisasi, Komisi X DPR: Jangan Sampai Mengecilkan Perasaan Atlet-atlet Lokal

Rabu 14 Jul 2021, 22:17 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian. (ist)

Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masalah pemain naturalisasi selalu menjadi pembicaraan, Terlebih bagi Indonesia, pemain naturalisasi diahrapkan bisa mengangkat prestasi olah raga di tingkat Internasional.

Pemain naturalisasi sebelumnya banyak muncul di cabang sepak bola, kini merambah ke cabang olah raga lain.

Santer berhembus kabar, sejumlah pemain basket akan ikut naturalisasi dengan menjadi warga negara Indonesia.

Hal ini terungkap dalam rapat kerja (raker) Menpora Zainudin Amali dengan Komisi X DPR yang membidangi olah raga dan pendidikan, Rabu (14/07/2021).

Hal itu di antaranya diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Terungkap tiga orang atlet cabang olahraga Basket asing atas nama Dame Diagne, Marques Terrell Bolden, dan Serigne Modou Kane, ingin naturalisasi.

Hetifah menyatakan, naturalisasi atlet asing jangan sampai mengecilkan perasaan hati atlet-atlet lokal yang ada. Hetifah yakin masih banyak atlet-atlet lokal yang memiliki potensi dan kualitas yang baik.

Dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora itu membahas tentang persetujuan terhadap permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia kepada tiga orang atlet cabang olahraga Basket atas nama Dame Diagne, Marques Terrell Bolden, dan Serigne Modou Kane.

Hetifah di satu sisi memahami niat dan tujuan permohonan pemberian naturalisasi dari ketiga atlet basket tersebut.

Yaitu, untuk meningkatkan prestasi Indonesia diberbagai turnamen internasional, terutama pada even Viva Asia Cup 2021 dan Viva World Cup 2023.

Secara usia, ketiga atlet Basket ini pun memang masih tergolong muda, dan prestasinya juga tidak diragukan lagi. 

“Sekarang ini banyak atlet (lokal) yang kondisinya agak memprihatinkan karena tidak bisa bertanding dan terdampak ataupun terkena Covid-19," ujarnya.

"Jangan sampai naturalisasi atlet-atlet baru ini mengecilkan perasaan atau hati mereka," tandasnya.

Menurutnya, tetap dibesarkan hati atlet-atlet lokal kita yang sudah bersusah payah untuk survive di masa covid-19, Perasaan psikologisnya tetap harus diperhatikan,” ucap Hetifah.

Hetifah juga merasa sangat yakin bahwa kualitas atlet-atlet lokal banyak yang bagus. “Kami tetap berharap, setiap kali ada proses naturalisasi kita tetap berpesan agar tetap berupaya mencetak kontribusi yang tertinggi, signifikan dari atelet-atlet lokal juga,” tuturnya.

Terkait dengan regulasi, tambah Hetifah, Indonesia pernah memiliki kasus atlet naturalisasi yang terhadang regulasi dan tidak bisa bermain dikancah internasional untuk membela Indonesia. 

“Kita juga tidak ingin ada regulasi-regulasi terbaru yang nantinya bisa menghambat, seperti berapa jumlah pemain naturalisasi yang bisa ikut dalam kompetisi internasional dan yang lain-lainnya," kata Hetifah.

Ini bisa menjadi catatan kita semua. Intinya kita harus lebih teliti untuk menyikapi regulasi dari federasi olahraga internasional, khususnya ditengah kondisi ketidakpastiaan masa pandemi Covid-19 saat ini,” tandasnya. (*)

Berita Terkait

News Update