ADVERTISEMENT

Pemerintah Berencana Memperpanjang PPKM Darurat, Ketua Asphija: Secara Planning Targetnya Gak Jelas

Rabu, 14 Juli 2021 21:04 WIB

Share
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani. (cr01)
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani. (cr01)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah berencana melakukan perpanjangan PPKM Darurat hingga empat sampai enam minggu ke depan. Hal tersebut menuai banyak kritik salah satunya dari pengusaha hiburan

Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani menilai, aturan PPKM yang telah diterapkan pemerintah sejauh ini tidak berjalan efektif dalam mengurangi kasus positif Covid-19.

"Karena secara planning targetnya enggak jelas. Jadi engga pernah ada target. Ini mau selesai, atau hanya ingin memperpajang?," ujarnya Hana saat dihubungi wartawan, Rabu (14/07/2021).

Hana mengatakan, bila wacana PPKM Darurat resmi diperpanjang selama enam minggu, maka sangat menmberatkan para pengusaha. Terlebih, masyarakat kelas menengah dan bawah.

"Ditambah enam minggu ngapain? cuma ngulur-ngulur waktu doang? Jadi kan tuduhan-tuduhan untuk memiskinkan rakyat jelas gitu loh," paparnya.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah untuk memikirkan matang-matang dari berbagai aspek ihwal wacana perpanjangan PPKM Darurat itu.

Sebab bila tujuannya ingin imenurunkan kasus covid-19, sebaiknya perlu dirancang target secara kuantitatif.

"Kalau tujuannya ingin menjadikan PPKM Darurat sebagai langkah terakhir, ya berikan yang terbaik buat bangsa ini. Jadi betul-betul di 17 Agustus nanti kita merdeka kembali," tuturnya.

Hana menambahkan, seharusnya pemerintah bisa manarasikan bahwa PPKM Darurat yang diterapkan nenjadi solusi bukan suatu bencana khususnya bagi masyarakat bawah terutama pengusaha dan pedagang.

"Harusnya bagaimana PPKM ini bukan bencana tapi solusi, nah narasi ini kan harusnya diperkuat," imbuhnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT