Mobilitas Warga Diperketat Selama PPKM Darurat, Begini Harapan Pemkot Jaktim

Rabu 14 Jul 2021, 20:03 WIB
Wali Kota Jakarta Timur, Hendra Hidayat saat mengecek kamar isolasi di Graha wisata TMII. (ifand)

Wali Kota Jakarta Timur, Hendra Hidayat saat mengecek kamar isolasi di Graha wisata TMII. (ifand)

CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Pengetatan mobilitas warga selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum membuat angka penyebaran Covid-19 mengalami penurunan. Pasalnya, di Jakarta Timur dalam sehari masih ditemukan 3000 kasus dari hasil pemeriksaan oleh Suku Dinas Kesehatan.

"Mudah-mudahan ketika PPKM sudah berjalan dua pekan, nanti akan terlihat penurunan. Apalagi pengawasan ketat terus dilakukan petugas," kata Wakil Walikota Jakarta Timur, Hendra Hidayat, Rabu (14/7/2021).

Hendra mengatakan, bila dibanding penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebelum PPKM Darurat, angka itu mengalami lonjakan kasus harian terkonfirmasi di Jakarta Timur.

Pasalnya pada 2 Juli 2021 jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jakarta Timur tercatat sebanyak 2.974 kasus.

"Makannya kita harapkan saat PPKM Darurat sudah berjalan dua minggu nanti, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 harian di Jakarta Timur menurun dan tingkat kesembuhan naik," ujarnya.

Meski melonjak, kata Hendra, penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di PPKM Darurat juga meningkatkan target penemuan kasus baru. Pasalnya makin cepat seseorang diketahui terkonfirmasi Covid-19 maka penanganan diberikan lebih cepat, penularan lewat kontak langsung pun dapat dicegah karena pasien diminta isolasi.

"Makanya kita juga tingkatkan vaksinasi massal Covid-19, hari Sabtu dan Minggu lalu itu di GOR Ciracas kuota peserta ditambah dari yang selesai 1.000 menjadi 5.000 orang," ungkapnya.

Hendra menambahkan hingga kini terus berupaya menjalin kerja sama dengan TNI-Polri dengan menambah tim vaksinator di sentra vaksinasi massal Covid-19 yang ada.

Dengan begitu, herd immunity atau kekebalan komunal Covid-19 yang ditargetkan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta, tercapai pada bulan Agustus 2021 mendatang.

"Harapannya dengan vaksinasi massal Covid-19 yang terus ditingkatkan penularan kasus menurun karena warga memiliki kekebalan tubuh, walaupun tidak membuat kebal dari virus Covid-19 sepenuhnya," tukasnya. (ifand)

Berita Terkait
News Update