Lagi Ngumpul Garang, Ketika Dibekuk Ciut

Rabu 14 Jul 2021, 06:30 WIB
Karikatur: Lagi Ngumpul Garang, Ketika Dibekuk Ciut. (Kartunis/Poskota.co.id)

Karikatur: Lagi Ngumpul Garang, Ketika Dibekuk Ciut. (Kartunis/Poskota.co.id)

SEKELOMPOK anggota geng motor mengeroyok anggota polisi yang mencoba membubarkan balap liar. Petugas polisi dari satuan Polres Jaksel itu dihajar oleh anak-anak belia tersebut tanpa ampun.

Polisi itu angota resmi sebagai petugas keamanan masyarakat  dari negara berdaulat. Mereka punya kewajiban dan wajib ditaati segala tindakannya terutama untuk pejaga keamanan masyarakat luas. Bukan saja harus dihormati, tapi juga didukung ketika sedang melakukan tugasnya.

Bukan dilawan, dihajar sampai babak belur? Protes boleh, kan ini Negara demokrasi, silakan. Tapi, bukan malah membabi buta melakukan kekerasan. Kecuali sang petugas atau oknum bikin kesalahan, terlibat kejahatan, silakan juga diprotes. Semua ada jalurnya kan. Nggak juga mentang-mentang petugas lalu kebal hukum,nggak lah.

Kembali kepada masyarakat yang menjadi beringas, dan semakin nggak ada takutnya kepada petugas? Ya, lihat saja, banyak banget kasus yang terjadi akhir-akhir ini, hanya gara-gara ditilang saja jadi perselisihan yang berkepanjangan.

Kalau mau kilas balik, kayaknya dulu, ini cerita zaman kuda gigit besi, kayaknya jarang tuh orang biasa atau masyarakat yang berani sama petugas. Apakah itu polisi atau tentara.

Banyak orang tua yang kepingin dan menjadikan cita-cita sang anak agar kelak jadi polisi atau tentara. Mereka itu selain gagah, apalagi kalau lagi pakai seragam, juga sebagai pembela masyarakat.

Tapi, tak sedikit orang tua sering menakuti anaknya yang rewel menangis, misalnya, “Jangan nangis, awas ada Pak Polisi, nati ditangkap. Mau?”

Dan terbukti ‘gertakan’ sang ibu manjur, sang anak langsung diam. Nggak rewel. Belakangan, seiring jalannya waktu, kata-kata yang begitu, ‘menakuti’ dilarang oleh para pemerhati. Justru anak harus diberikan pengertian bahwa polisi itu baik dan melindungi, mengayomi masyarakat luas.

Lalu perubahan pun, ya perlahan tapi pasti bahwa masyarakat sudah mengerti bahwa polisi adalah pelindung, jadi jangan ditakuti. Tapi apakah karena perubahan pandangan masyarakat pada polisi itu, kemudian sekarang ini banyak orang seenaknya berani melawan anggota Bhayangkara tersebut?

Ya pada intinya orang pada punya dan besar nyali ketika mereka berkelompok, banyak dan punya satu tujuan. Maka, yang badannya kecil pun bisa saja jadi beringas, jadi jagoan, nggak takut mati ketika kenikmatannya diusik.

Tapi ketika  dibekuk petugas, langsung  loyo  kayak ayam sayur. Payah!  - massoes

Berita Terkait
News Update