JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Langkah aparat Polda Metro Jaya yang berhasil mengungkap gudang penimbunan obat Covid-19 di kawasan Cengkareng, Jakbar, mendapat apresiasi politisi Senayan, Abraham Lulung Langgana.
Menurutnya, gerak cepat anak buah Kapolda Metro Fadil Imran ini merupakan langkah besar dalam rangka membantu menyelamatkan nyawa masyarakat yang saat ini terbaring di rumah sakit, karena terpapar Corona Virus SARS-CoV-2 Covid-19.
“Saya terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Polda Metro Jaya yang telah berhasil menangkap mafia penimbun obat, yang saat ini sedang banyak dicari pasien Covid dan rumah sakit,” kata Haji Lulung kepada wartawan, Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Sebagaimana diketahui, Senin (12/7/2021), jajaran Polda Metro Jaya berhasil menggerebek dan mengamankan ribuan obat dari gudang yang dijadikan penimbunan obat-obatan Covid-19 dan kesehatan di kawasan Peta Barat, Cengkareng, Jakarta Barat.
Dari gudang tersebut, polisi mencatat setidaknya 186 varian obat termasuk obat yang digunakan rumah sakit untuk mengobati penderita Covid-19.
Obat itu diduga berasal dari Semarang dan rencananya akan didistribusikan di wilayah Jabodetabek.
Haji Lulung, yang juga Ketum Bamus Betawi, mengaku, dalam beberapa hari terakhir dirinya juga sempat kesulitan mencari obat Covid-19 untuk anggota Bamus Betawi yang saat ini terpapar Virus Covid-19.
“Alhamdulillah, sekarang saya menjadi tahu kenapa obat-obat itu sulit dicari. Ternyata ada oknum mafia rakus yang mencari keuntungan besar di tengah kesulitan masyarakat karena Pandemi Covid-19, sekali lagi saya terima kasih kepada jajaran Polda Metro,” ucapnya.
Apalagi, kata dia, obat-obatan tersebut saat ini sangat dibutuhkan pasien penderita Covid-19, akan tetapi tidak ada di pasaran.
Namun, menurut Haji Lulung, berkat kerja keras Polda Metro sebagai ujung tombak Satgas Covid-19 DKI Jakarta, kini penyebab kelangkaan obat itu terbongkar.
“Gara-gara ulah mafia obat banyak keluarga, kerabat dan saudara-saudara kita yang jadi korban. Obat ini sekarang tidak ada di masyarakat, kalau pun ada, sekarang harga di online 45 juta lebih. Kasihan masyarakat, di rumah sakit-rumah sakit juga tidak ada,” ungkap Anggota Komisi VII DPR itu.