Sepi Pembeli, Pedagang Hewan Kurban Kurangi Stok dan Pasarkan secara Online

Senin 12 Jul 2021, 02:57 WIB
Penjual hewan kurban di kawasan Ciracas yang sepi pembeli. (foto: poskota.co.id/muchamad ifand)

Penjual hewan kurban di kawasan Ciracas yang sepi pembeli. (foto: poskota.co.id/muchamad ifand)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perayaan Hari Raya Iduladha yang jatuh pada 20 Juli mendatang masih dalam suasana pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat, membuat pedagang harus kembali menarik napas panjang. Pasalnya, mereka mengaku tak bisa berjualan dengan tenang sehingga harus mengurangi stok karena sepinya pembeli.

Praseno (39) pedagang hewan kurban di kawaaan Ciracas, Jakarta Timur mengatakan, penjualan kambing pada Iduladha kali ini tidak jauh beda dibanding tahun lalu. Karena sebelum ada pandemi, ia bisa menjual 100 ekor kambing yang terjual dan semuanya bisa terjual habis.

"Kalau sekarang mah enggak berani jual banyak-banyak, tahun saya cuma menyiapkan 50 ekor saja," katanya, Minggu (11/7/2021).

Dikatakan Praseno, 50 ekor kambing yang dijajakan itu sudah dikurangi dibandingkan tahun lalu yang harus mengembalikan 15 ekor kambing ke kampung. Karena dengan sejak tahun lalu juga keuntungan yang didapatkan tak terlalu banyak karena penjualan kambing turun drastis.

"Waktu belum ada pandemi bisa dapat uang sekitar Rp70-80 juta. Saat ini cuma separuhnya sekitar Rp40 juta. Malah kemarin masih mengeluarkan uang untuk kirim kambing lagi," ujarnya.

Namun demikian, dia masih harus bersusah payah agar kambing-kambingnya laku terjual. Salah satu cara yang dilakukan yaitu menghubungi pelanggan-pelanggannya dan menjualnya dengan cara online.

"Pokoknya sekarang pakai berbagai macam cara deh biar jualannya laku. Apalagi sekarang juga banyak yang jual secara online, cuma ya harus dipilih juga lokasinya biar nggak jauh-jauh," tuturnya.

Meski sudah menjalankan berbagai cara dengan menghubungi langganannya, sambung Praseno, hingga saat ini jumlah kambing yang dibeli pun tidak seperti biasanya. Ia pun berharap mendekati hari IdulAdha besok, masih banyak pembeli yang datang dan mencari hewan kurban.

"Ya mudah-mudahan tahun ini rejekinya masih ada, yang cari hewan kurban juga banyak lagi," harapnya.

Praseno menambahkan, untuk harga kambing, ia mematok harga di angka Rp3  juta sampai Rp4 juta dalam satu ekornya. Harga itu sesuai dengan ukuran kambing yang dijualnya, semakin besar ukuran kambingnya, semakin mahal harganya.

"Soalnya kalau di jual dibawah harga itu yang ada nggak ada untungnya. Ini juga ngambil untungnya nggak banyak-banyak yang penting biar bisa muter saja agar tahun depan bisa jualan lagi," imbuhnya. (ifand)

Berita Terkait
News Update