ADVERTISEMENT

Data Pelapor Bocor, Pemprov DKI Diminta Perbaiki Sistem Aplikasi Jaki

Senin, 12 Juli 2021 18:09 WIB

Share
Aplikasi Jaki menjadi wadah melaporkan aspirasi warga, namun dinilai tak amam. (foto: instagram @jakartasmartcity)
Aplikasi Jaki menjadi wadah melaporkan aspirasi warga, namun dinilai tak amam. (foto: instagram @jakartasmartcity)

MATRAMAN, POSKOTA.CO.ID - Bocornya data pelapor yang menyampaikan adanya pelanggaran protokol kesehatan di Jalan Sukun Delapan, Kelurahan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, berharap Pemerintah memperbaiki lagi sistem aplikasi Jaki. Jangan sampai adalagi warga yang menjadi korban intimidasi akibat identitasnya diketahui sebagai pelapor pelanggaran.

Niken Purnama, pelapor yang mendapatkan intimidasi berharap perbaikan harus segera dilakukan Pemprov DKI. Karena ia merasa datanya bocor setelah warga mengetahui kalau dirinya yang melaporkan pelanggar protokol kesehatan ke aplikasi Jaki.

"Aplikasi Jaki itu sudah bagus, tapi ada harapan untuk warga yang gelisah lapor ke sana ke sini, sekarang bisa di Jaki," katanya, Senin (12/7/2021).

Menurut Niken, jangan sampai semua pelapor di aplikasi Jaki ini mendapatkan nasib yang sama sepertinya. Karena akibat laporan yang disampaikan ia malah mendapatkan intimidasi dan bullying dari warga sekitar kediamannya yang tidak terima dilaporkan.

"Saya minta ada jaminan dari Lurah, bukan enggak ada tindakan, supaya pembullyan ini berakhir," ucapnya.

Niken juga mengaku, dirinya sudah melaporkan kebocoran data ini ke akun resmi Pemprov DKI Jakarta di akun Twitter. Bahkan, ia juga sudah dihubungi pihak penanggung jawab aplikasi Jaki dan menjelaskan duduk perkaranya.

"Tapi enggak tahu gimana follow up-nya karena warga masih ngatain saya dan keluarga saya, sampai saat ini juga masih ada saja yang mengejek saya," ungkapnya.

Sebelumya diberitakan, melaporkan pelanggaran protokol kesehatan di lingkungan rumahnya di Jalan Sukun Delapan RT 09/01, Kelurahan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, seorang warga malah mendapat intimidasi. Wanita ini menilai data dirinya yang melaporkan kejadian itu melalui aplikasi Jaki bocor sehingga warga marah dengannya.

Niken Purnama, yang menjadi korban intimidasi usai melaporkan pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi dilingkungan rumahnya. Ia mendapatkan ejekan dari tetangga di lingkungan tempat tinggalnya didatangi petugas Satpol PP yang juga menyebut laporan itu disampaikan olehnya.

Diceritakan Niken, setelah dirinya melaporkan pelanggaran prokes di sana, Satpol PP Jakarta Timur dengan cepat bergerak. Namun, setelah itu warga menjadi tahu kalau yang melaporkan ke Aplikasi Jaki adalah Niken meski sudah memberikan nama anonim pada Jumat (9/7/2021).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT