Angka Kematian Covid-19 Tembus 1.007 dalam Satu Hari, Wapres KH Ma'ruf Amin Sebut Indonesia Tertinggi di Dunia

Senin 12 Jul 2021, 21:19 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat video konferensi masyarakat PSBI. (foto: ist)

Wapres KH Ma'ruf Amin saat video konferensi masyarakat PSBI. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan bahaya Covid-19 kian mengancam.

Indonesia pernah mengalami angka kematian tertinggi di dunia dengan jumlah 1.007 orang.

"Dilansir dari data Worldometer, angka kematian harian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 1.007, itu tertinggi di dunia," terang Wapres.

Itu disampaikan Wapres saat menghadiri acara pertemuan virtual dengan para ulama dan tokoh agama Islam di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, Senin (12/07/2021) sore.

Wapres mengajak para ulama untuk berjuang bersama pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19.

"Pertama atas nama pemerintah, kedua atas nama sahabat daripada para ulama, saya ingin mengajak sahabat-sahabat saya semua, untuk bersama-sama pemerintah menanggulangi bahaya Covid-19 yang demikian besar dan dahsyatnya," ajak Wapres.

Wapres menegaskan bahwa bahaya Covid-19 di Tanah Air saat ini kian mengancam.

Korban semakin banyak berjatuhan termasuk dari kalangan paramedis dan ulama.

"Tenaga kesehatan yang wafat karena Corona per 6 Juli 2021, telah mencapai 1.000 (orang) lebih, tenaga dokter sebanyak 405 orang, perawat sejumlah 399 orang, 166 bidan, 43 dokter gigi, 32 ahli tenaga laboratorium (ATLM), 9 apoteker, 6 petugas rekam radiologi," paparnya.

Selain itu, lanjut Wapres, lebih dari 541 ulama meninggal karena Covid-19, yang terdiri dari 451 laki-laki dan 90 perempuan.

Hal ini, merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia sebab mencetak dokter dan paramedis lainnya tidak mudah dan membutuhkan waktu yang lama.

"Untuk jadi dokter itu tidak mudah, bukan satu atau dua tahun. Tapi sekarang banyak jadi korban. Ini juga kehilangan besar. Mencetak ulama itu tidak gampang, tidak mudah juga," ujarnya.

Di sisi lain, Wapres juga menyesalkan bahwa saat ini masih ada masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan sehingga menjadi salah satu pemicu naiknya kasus Covid-19.

"Dari laporan Satgas (Covid-19) bahwa di antara yang menyebabkan tingginya (kasus Covid-19), antara lain kurang patuhnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, kurang patuhnya menggunakan masker, dan kurang patuhnya menaati jaga jarak," paparnya.

Di samping itu, lanjut Wapres, banyak juga masyarakat yang belum mau di-testing dan divaksin, serta sudah tahu dirinya positif Covid-19 tetapi enggan melakukan isolasi mandiri. (johara)

Berita Terkait
News Update