"Apapun yang hari ini gejolak Covid-19 yang begitu dahsyat di Tangerang, konsentrasi pemerintah ini juga harus terbagi," kata dia.
Dia menjelaskan dengan jumlah penduduk dua juta lebih orang yang dalam kondisi kesulitan ekonomi kesulitan hal-hal lain dalam kebutuhan sehari-hari banyak yang berefek mental sehingga menyebabkan jatuh sakit.
"Nah saya berharap konsentrasinya dibagi. Jangan sampai ada pasien yang telantar apalagi kondisinya kegawatdaruratan," singkatnya.
Dia menambahkan saat ini masyarakat Kota Tangerang tengah resah dengan kejadian ini.
"Bahkan kemarin saya sempat membawa ke rumah sakit, 12 rumah sakit tidak menerima sampai akhirnya saya bawa ke RSUD yang ada di Kabupaten Tangerang. Di situ sempat mendapat penanganan tapi akhirnya meninggal karena terlambat," jelasnya.
Atas kejadian ini, lanjut Saiful, seharusnya Pemkot Tangerang membuat solusi untuk menangani pasien umum.
"Harusnya sekolah-sekolah yang sedang tidak beraktivitas saja dijadikan RIT jadi rumah sakit bisa bekerja dengan maksimal dalam melakukan penanganan medis," jelasnya.
Saiful menambahkan dengan latar belakang orang yang mengerti kesehatan seharusnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dapat memahami persoalan ini.
"Maksud saya mereka itu kan orang kesehatan semua apa nggak bisa dibalik gitu, RS daerah milik kota itu, itu buat masyarakat yang dalam kondisi sakit umum yang Covid bikin sekolahan tuh (jadikan RIT). Maksud kita gitu, jangan orang sekarang terbengkalai panik dengan Covid melihat sebelah mata orang yang sakit biasa," tuntasnya. (kontributor/muhammad iqbal)