Miris! Wanita Paruh Baya Ini Meninggal Dunia usai Ditolak 8 RS di Tangerang, Sempat Koma 2 Hari dan Dirawat Mandiri

Minggu 11 Jul 2021, 18:10 WIB
Keluarga Marsiti saat dikunjungi di kediamannya. (foto: muhammad iqbal)

Keluarga Marsiti saat dikunjungi di kediamannya. (foto: muhammad iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Ditolak delapan rumah sakit, warga di Kota Tangerang meninggal. Hal tersebut terjadi saat Pemerintah Kota Tangerang fokus menangani pandemi Covid-19.

Diketahui belakangan ini kasus Covid 19 di Kota Tangerang mengalami peningkatan. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pelayanan medis yang ada.

Bahkan beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang saat ini hanya melayani pasien dengan kondisi Covid-19.

Atas kebijakan ini masyarakat mengeluhkan minimnya fasilitas kesehatan di kota dengan jargon akhlakul karimah ini.

Seperti dialami Marsiti, seorang wanita berumur 52 tahun ini meninggal dunia akibat tidak mendapat perawatan medis di Kota Tangerang. Bahkan dirinya sempat tidak sadarkan diri alias koma selama dua hari.

"Ibu saya meninggal beberapa hari lalu. Almarhumah sakit komplikasi dan waktu itu sudah drop banget," ungkap Heriyanto, anaknya, saat disambangi Poskota.co.id, di kediamannya, Kampung Ledug, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Ia membeberkan, pihak keluarga dibantu dengan RT setempat sempat membawa ibunda tercintanya ke beberapa rumah sakit. Namun pihak rumah sakit mengeklaim bahwa tidak terdapat bed (kasur) untuk ibundanya.

"Saya sudah ke delapan rumah sakit yang ada di Kota Tangerang, RS Anisa, Rs Dinda, RSUD Kabupaten dan Kota Tangerang, EMC dan RSUP Dr Sitanala. Semua penuh," jelasnya.

Dia mengaku sempat bernapas lega saat mendatangi RSUD Kota Tangerang.

"Sempat bilang ada. Tapi saya disuruh ke puskesmas untuk minta surat keterangan Covid-19. Ya kami enggak mau," jelasnya.

Dia menambahkan lantaran tidak mendapat rumah sakit kemudian pihak keluarga memutuskan untuk kembali ke rumah.

Berita Terkait
News Update