JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perusahaan Kimia Farma saat ini sedang jadi sorotan di media sosial karena menjual vaksin di tengah pandemi.
Warganet di media sosial pun mengaku geram karena menganggap tidak sepatutnya di tengah pandemi Covid-19 ini, negara berbinis menjual vaksin kepada rakyatnya.
Terlebih beberapa waktu lalu Presiden Jokowi sempat memutuskan jika vaksin Covid-19 dipastikan gratis.
Menanggapi kegaduhan itu, pakar ekonomi ternama Indonesia, Faisal Basri pun turut serta memberikan komentarnya.
Melalui cuitan akun Twitter-nya, Faisal Basri menyebut bahwa praktik jual beli vaksin adalah sebuah tindakan biadab.
"Pasokan vaksin masih terbatas. Praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab. Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan BUMN," ungkap Faisal Basri dikutip poskota.co.id dari cuitan Twitter-nya @FaisalBasri, Minggu, (11/7/2021).
Selain itu politikus Partai Demokrat yakni Andi Arief, juga ikut memberikan tanggapan atas adanya program vaksinasi berbayar melalui Kimia Farma.
“Saya percaya vaksin bantuan internasional akan disuntikkan ke rakyat. Tapi di tengah iklim korupsi saat ini bagaimana agar rakyat tahu bahwa yang dijual di Kimia Farma bukan vaksin bantuan internasional,” kata Andi Arief.
Andi juga mengatakan, mengapa Presiden Joko Widodo terpikir untuk menyetujui vaksinasi berbayar tersebut.
“Lagian Pak Jokowi sempet-sempetnya terpikir dan menyetujui jualan vaksin ke rakyat,” kata Andi Arief, sebagaimana dikutip poskota.co.id dari akun Twitter @Andiarief_, Minggu, (11/7/2021).
Untuk diketahui, Kimia Farma mulai menyediakan vaksin Covid-19 tersebut pada Senin 12 Juli 2021. Ini merupakan bagian dari skema vaksinasi gotong royong.
Menurut informasi, untuk tahapan awal vaksin Covid-19 akan tersedia di 8 klinik Kimia Farma di 6 kota.
Harga vaksin Covid-19 Sinopharm di Klinik Kimia Farma dipatok Rp 321.660 per dosis. Lalu, tarif maksimal pelayanan vaksinasi virus corona sebesar Rp 117.910.
Untuk pelaksaan vaksinasi sendiri, setiap penerima bakal mendapatkan dua kali dosis vaksin. Artinya, harga vaksin gotong royong yang harus dibayarkan per individu adalah sebesar Rp 879.140 untuk dua kali dosis vaksin. (cr09)