JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Separuh warga DKI Jakarta, terdeteksi memiliki antibodi Covid-19 setelah sebelumnya terpapar Covid-19 atau SARS-CoV-2 tersebut.
Data tersebut, sebagaimana hasil survei serologi Tim FKM Universitas Indonesia yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DKI.
Adapun, bilamana seseorang pernah terpapar pada agen infuksi tertentu, tubuhnya akan terpicu menghasilkan antibodi specifik yang dapat terdeteksi.
“Jadi hasil survei ini terlihat bahwa hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi Covid-19, sehingga mereka yang pernah terpapar tersebut dinyakini memiliki kekebalan tubuh,” terang pakar Epidemilogi dari Tim FKM UI, Pandu Riono, Sabtu (10/07/2021).
Menurutnya, berdasarkan pada kelompok usia infeksi Covid-19 terbanyak ada pada usia 30 – 40 tahun dan infeksi lebih tinggi pada kelompok perempuan (47,9 %) , kemudian kelompok yang belum kawin lebih rendah beresiko terinfeksi (39,8 %).
“Penduduk di wilayah padat penduduk (kumuh) lebih rentan terinfeksi Covid-19 (48,4 %) dibandingkan dengan tidak kumuh (37,5 %),” paparnya.
Diungkapnnya juga, bahwa prevalensi penduduk yang pernah terinfeksi adalah sebesar 44,5 % dengan estimasi warga pernah terinfeksi sebanyak 4.717.000 dari total jumlah penduduk Jakarta sebanyak 10.600.000 orang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, survei sendiri bertujuan untuk mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi terhadap Covid-19.
“Melalui survei ini kita harapkan memperkirakan proporsi warga Jakarta yang pernah terinfeksi oleh virus SARS-CoV-2 baik yang terdeteksi melalui tes PCR maupun yang tidak. Dengan demikian, strategi dan penanganan pun dapat disesuaikan,” katanya. (*)