"Hati-hati. Ini adalah Istidraj," kata KH Nasaruddin.
Ulama besar ini menyebut H. Harmoko adalah contoh istimewa sosok yang sabar menjalani musibah. Tersenyum ketika menghadapi musibah dan sabar menjalani penyakitnya. H. Harmoko juga tidak pernah menyakiti ataupun mengeluarkan statemen yang menyinggung orang lain ketika memasuki pensiun.
"Almarhum sibuk membuat amal jariah, membangun mesjid, membangun pesantren di mana-mana. Masya Allah...," ucap KH Nasaruddin.
Di akhir tausyiah, KH Nasaruddin memimpin doa untuk almarhum H. Harmoko.
Acara ditutup dengan ucapan terimakasih kepada hadirin, disampaikan oleh Azisoko Harmoko dan ibundanya, Ny. Sri Romadhiyati Harmoko.
Tahlilan hari ke-7 akan diselenggrakan hari ini, juga secara virtual. (irda)