ADVERTISEMENT

Ramai Penjualan Hewan Kurban, Pempov Banten Waspadai Dua Penyakit Bahaya Bagi Manusia

Jumat, 9 Juli 2021 23:38 WIB

Share
Petugas di Kota Serang melakukan pemeriksaan hewan kurban. (foto: Luthfi)
Petugas di Kota Serang melakukan pemeriksaan hewan kurban. (foto: Luthfi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Menjelang hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban, Pemprov Banten mengantisipasi dua jenis penyakit menular pada hewan kurban yang sudah banyak dijual di sejumlah lapak.

Dua penyakit menular yang sering didapati di hewan kurban tersebut adalah antraks dan bruselois, keduanya bisa menular kepada manusia, dan berbahaya..

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Ari Mardiana saat melakukan pemeriksaan hewan kurban, Jum'at (09/07/2021) mengatakan, untuk mengantisipasi kedua penyakit itu pihaknya melakukan pemeriksaan hewan secara intensif.

"Sejauh ini alhamdulilah tidak ada hewan yang terjangkit dua penyakit menular itu, hanya diare dan flu biasa yang tadi ditemukan," ujarnya.

Terhadap hewan yang terkena diare, orab, kudis dan flu itu, lanjut Ari, dirinya menyarankan kepada pelapak agar terlebih dahulu memisahkan dari kerumunan hewan lainnya sampai sembuh.

"Karena kalau tidak dipisah, dikhawatirkan akan menularkan ke yang lain," ungkapnya. 

Dokter hewan Ari menilai hewan yang berasal dari luar daerah ketika terjangkit penyakit seperti itu lumrah terjadi.

Hal itu karena beberapa faktor eksternal seperti kelelahan, cuaca yang baru atau bisa juga dari jenis makanannya yang berbeda dari sebelumnya.

"Tapi setelah sehat, hewan itu bisa diperjualbelikan lagi, sudah aman untuk dikonsumsi," jelasnya.

Berdasarkan pengamatannya sejauh ini, sejumlah hewan kurban yang dijual di Kota Serang aman dari penyakit antraks dan bruselois.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT