PASAR REBO, POSKOTA.CO.ID - PPKM Darurat yang diberlakukan sejak 3 Juli kemarin, akhirnya membuat para sopir angkot harus gigit jari.
Pasalnya, penyekatan yang dilakukan di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur, membuat mereka tak lagi bisa melayani penumpang yang akan masuk ke wilayah Jakarta.
M. Riski, 38, sopir angkot 112 jurusan Depok-Kampung Rambutan mengatakan, sejak penerapan PPKM darurat di Jalan Raya Bogor, pendapatannya menurun 80 persen.
Karena sebelum ada PPKM darurat, dalam satu kali jalan ia bisa mendapatkan 10-15 penumpang.
"Kalau sekarang itu, penumpangnya sedikit, kita juga nggak bisa lewat, pusing deh," katanya, Kamis (8/7).
Menurutnya, saat ini dalam sehari selama PPKM darurat, ia hanya dapat penumpang tiga sampai empat orang.
Dan jika beruntung, delapan orang penumpang dinilai sudah paling banyak didapatkan.
"Cuma sekarang ya harus cari jalan tikus, kalau nggak begitu penumpangnya turun di jalan. Kalau sudah begitu nggak bakal dapat uang setoran," ujarnya.
Karena itu, Riski menyiasatinya agar tidak sepi penumpang yaitu masuk ke jalur alternatif Jalan Raya Gandaria, Kelurahan Pekayon.
Semua yang dilakukan hanya demi mendapatkan uang di tengah masa pandemi Covid-19.
"Kalau kita sopir kecil bisa apa, cuma ngikuti aturan dari pemerintah saja," ungkapnya.