JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Meneruskan usaha ayah membuka usaha Warung Makan Indomie (Warmindo), menjadi pilihan Doni (45) dalam mencari nafkah serta untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Bersama sang istri, Iis (44), Doni menjalankan usaha bernama Warmindo Sumedang di Jalan Kedoya Raya RT 10 RW 02, Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Pria asal Sumedang itu mengatakan, awalnya usaha Warmindo tersebut merupakan milik ayahnya yang telah berdiri sejak tahun 1979. Kemudian ia meneruskan usaha tersebut dan masih berjalan hingga saat ini.
"Dari tahun 1979. Karena mau nerusin usaha orang tua aja," ujarnya di kawasan Kebon Jeruk, Kamis (8/7/2021).
Adapun, pada kedai Warmindo miliknya tersebut, Doni menjual berbagai makanan dan minuman. Mulai dari Indomie, Roti Bakar, Gorengan, Ketan Susu, Kopi dan sejenisnya.
Harga yang ditawarkan pada kedai Warmindo miliknya mulai dari Rp3 ribu sampai Rp5 ribu untuk satu gelas kopi hangat ataupun dingin.
Dan juga Rp8 ribu hingga Rp12 ribu untuk satu mangkuk indomie kuah atau goreng.
"Ya lumayan lah cukup buat kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Alami Penurunan Omset
Doni mengaku, selama pandemi Covid-19, pendapatan selama berjualan indomie dan kopi menurun drastis. Bahkan, untuk bayar kontrakan warung saja harus pinjam uang orang lain.
Padahal ia mengaku, sebelum pandemi Covid, pendapatan hasil membuka usaha Warmindo miliknya itu laris manis.
Bahkan, dari hasil pendapatan warung kopi itu, Doni dan istri bisa sedikit menyisihkan uang untuk menabung.
"Dulu sebelum pandemi lumayan. Cukup buat nafkahi keluarga, punya tabungan. Sekarang mah boro-boro," kata dia.
Doni berharap, pandemi Covid-19 bisa segera usai. Sebab hal tersebut sangat berpengaruh pada pendapatan hasil berjualan kopi dan mie. (CR01).