Kasus Positif Covid-19 Melonjak Hingga 38.124 Orang, yang  Wafat 871 Orang

Jumat 09 Jul 2021, 18:19 WIB
Semua warga Tengger wajib mengikuti swab test sebelum melaksanakan ritual keagamaan di Gunung Bromo. (foto: trisnadi marjan)

Semua warga Tengger wajib mengikuti swab test sebelum melaksanakan ritual keagamaan di Gunung Bromo. (foto: trisnadi marjan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tingkat penularan Covid-19 masih tinggi di tengah masyarakat. Sebab itu, masyarakat diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Per hari Jumat (9/7/2021) masyarakat yang terpapar Covid-19 bertambah sebanyak 38.124 orang, sehingga secara nasional mereka yang terinfeksi penyakit ini sudah mencapai 2.455.912.

Provinsi DKI Jakarta tertinggi dalam penambahan kasus positif Covid-19 per hari Jumat (9/7/2021) yang tembus angka 13.000 kasus, sehingga wilayah ini  penyumbang terbesar dalam penambahan kasus positif Covid-19 secara nasional.

Demikian pengumuman dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Jumat (9/7/2021). Sedangkan mereka yang meninggal dunia akibat Covid-19 per Jumat (9/7/2021) juga melonjak drastis dengan penambahan 871 orang, sehingga secara nasional mereka yang wafat sudah mencapai 64.631.

Kabar gembira dikabarkan oleh Satgas dengan adanya lonjakan pasien yang sembuh dari Covid-19 per hari Jumat (9/7/2021) bertambah sebanyak 28.975, sehingga secara nasional mereka yang sembuh sudah mencapai 2.023.548.

Satgas juga mengumumkan adanya enam provinsi yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19 di atas 1.000 kasus,  selain DKI Jakarta bertambah 13.112 kasus.

Provinsi lainnya, Jawa Barat bertambah 7.399 kasus, Jawa Tengah bertambah 4.530 kasus, Jawa Timur bertambah 2.530 kasus, DI Yogyakarta bertambah 1.665 kasus dan Kalimantan Timur bertambah 1.021 kasus.

Deteksi Dini Selamatkan Pasien

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut pentingnya memasifkan upaya deteksi dini melalui testing (pemeriksaan).

Meskipun saat ini angka testing nasional sudah melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Masifnya testing, diharapkan dapat menekan laju penambahan kasus dan menekan bertambahnya angka kematian serta menyelamatkan nyawa pasien.

Kondisi saat ini di berbagai daerah, dari 34 provinsi ada 31 provinsi dengan kenaikan persentase kasus aktif, 9 provinsi mengalami kenaikan persentase kematian, dan 29 provinsi mengalami penurunan kesembuhan.

"Kenaikan persen kematian menunjukkan dalam satu minggu terakhir, kenaikan kematian yang terjadi lebih signifikan dibandingkan kesembuhan," ucap Wiku dalam Keterangan Pers Harian PPKM Darurat secara daring, Kamis (8/7/2021) sore.

Wiku menjelaskan  upaya deteksi dini yang dilakukan pemerintah daerah melalui pemeriksaan atau testing harus diupayakan secara masif.

Dan kabar baiknya, angka testing nasional kini sudah melebihi standar WHO dengan jumlah pemeriksaan per 1000 penduduk per minggu mencapai 252,78%, dengan jumlah PCR sebanyak 380.480 (52%), antigen sebanyak 363.399 (48%).

Angka ini menunjukkan upaya testing terus mengalami peningkatan. Namun yang perlu diingat bahwa pemeriksaan ini, harus terus diupayakan secara merata di seluruh provinsi di Indonesia.

Pemerintah terus berupaya memasifkan testing sehingga kasus positif dapat lebih banyak teridentifikasi dan segera ditangani.

Dimohon seluruh Pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan kementerian kesehatan dalam mendata dan melaporkan cakupan testing diwilayahnya masing-masing. (johara)

Berita Terkait
News Update