Kadinkes Banten Anggap Kelangkaan Obat di Apotek Karena Banyaknya Pasien yang Isoman

Jumat 09 Jul 2021, 16:48 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti. (foto: Luthfi)

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti. (foto: Luthfi)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menilai kelangkaan obat-obatan di sejumlah apotek beberapa pekan terakhir ini karena banyaknya pasien Covid-19 yang sedang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman).

"Ada sekitar 2.000 lebih pasien Covid-19 yang sedang Isoman di Provinsi Banten," katanya, Jumat (9/7/2021).

Ati menambahkan, para pasien yang Isoman ini hampir setengahnya membutuhkan obat yang harus mencari sendiri di apotek, namun mereka kesulitan karena sekarang sudah mulai terjadi kelangkaan.

"Kami terus berkordinasi dengan pemerintah pusat agar mereka bisa mudah mendapatkan obat dengan harga yang wajar," ucapnya.

Menurut Ati, izin edar obat-obatan regulasinya ada di pemerintah pusat, namun daerah bisa mendorong bagaimana obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien yang Isoman ini tidak menjadi langka di pasaran.

"Hari Senin besok kami akan kembali kordinasi dengan pemerintah pusat terkait persoalan ini," ungkapnya.

Sedangkan untuk pasokan oksigen, tambah Ati, sampai saat ini masih aman dan lancar. Hal itu setelah ada kerjasama dengan PT Krakatau Steel yang bersedia membantu menyuplai oksigen cair.

"Dalam sehari kami mendapat kuota 306 M3 oksigen dari PT KS," pungkasnya.

Namun meskipun demikian, tambah Ati, pak Gubernur menginginkan pasokan yang disuplai ke RS rujukan Covid-19 di Provinsi Banten bisa ditingkatkan.

Hal tersebut mengingat pabrik oksigen cair KS itu berada di kawasan Provinsi Banten. "Masa sebagai tuan rumah suplai oksigennya lebih sedikit dari Jakarta dan Jabar," imbuhnya. (*)


 

Berita Terkait
News Update