JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - WHO, Organiasi Kesehatan Dunia baru-baru ini mengabarkan jika ada varian corona baru yang muncul bernama Lambda.
Munculnya corona dengan mutasi C.37 dari virus SARS-COV-2 sebagai varian baru, juga menjadi faktor potensial yang menambah beban kasus Covid-19 di dunia, salah satunya Indonesia.
Varian Lambda, pertama kali dikenali pada 14 Juni, setelah terdeteksi di lebih dari 25 negara di seluruh dunia.
Lantas bagaimanakah gelaja pasien Covid-19 yang terinfeksi Corona jenis Lambda?
Menurut Public Health England (PHE) menyebut jika saat ini tidak ada bukti varian Lambda menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Namun PHE tetap mewanti-wanti, jika seseorang memiliki gejala utama virus corona seperti suhu tinggi, batuk baru yang terus-menerus, hilang atau berubahnya indra penciuman atau perasa, segeralah untuk tes secara teratur untuk mencegah infeksi menular ke orang lain.
Kebanyakan orang dengan gejala Covid-19 akan memiliki setidaknya satu dari gejala yang telah tercantum.
Kendati demikian, baru-baru ini para ahli menyebut ada dua vaksin yang memang mampu melawan varian Lambda tersebut.
Kedua vaksin titu adalah Vaksin Pfizer dan Vaksin Moderna. Berdasarkan studi New York University Grossman School of Medicine, kedua vaksin tersebut bisa membantu mencegah varian baru Corona dan risiko gejala berat.
"Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin yang digunakan saat ini akan tetap protektif terhadap varian Lambda dan terapi antibodi monoklonal akan tetap efektif," tulis peneliti dalam jurnal yang dipublikasi di BioRxiv, dikutip dari Mirror UK, Rabu (7/6/2021). (cr09)
.jpg)
.jpeg)
.jpg)
