Wapres: Pemerintah Percepat Pembangunan Tol Langit di 514 Kabupaten/ Kota

Selasa 06 Jul 2021, 16:46 WIB
Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.(Ist)

Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan sistem pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka saat ini belum memungkinkan untuk dilakukan, sehingga dilakukan melalui daring.

"Untuk itu pemerintah mempercepat pembangunan Tol Langit, yaitu penyediaan fasilitas internet berkecepatan tinggi di 514 kabupaten/kota melalui pembangunan Palapa Ring serta target peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA) I tahun 2023 nanti dengan transmisi data tinggi sebesar 150 Gigabits per second (Gbps), " terang Wapres.

Itu disampaikan Wapres KH Ma'ruf Amin secara virtual pada kuliah umum program pendidikan reguler angkatan (PPRA) 62 dan program pendidikan singkat angkatan (PPSA) 23 Tahun 2021, Lembaga Ketahanan Nasional RI, di Jakarta, Selasa (6/7/2021).

"Prasarana dasar ini tidak saja ditujukan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) tapi lebih luas lagi, yakni sebagai modal penting menuju Indonesia digital," ujar Wapres yang menyambut sambutannya dari kediaman resminya.

KH Ma'ruf Amin mengungkapkan dalam era digital yang sangat menantang dan kompetitif, pendidikan harus mampu menjadi katalis dan pusat inovasi. Berbagai fakta menunjukkan bahwa inovasi memberikan kontribusi besar ke pembangunan sebuah negara.

"Laporan Global Innovation Index (GII) 2020 memperlihatkan negara-negara dengan skor inovasi yang tinggi memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita yang lebih tinggi pula," ujar Wapres.

Dia menjelaskan dalam lam data GII 2020 tersebut, Indonesia berada di posisi 85 dari 131 negara di dunia. Di tingkat ASEAN, peringkat inovasi kita masih tertinggal oleh Singapura dan Malaysia.

Wapres menjelaskan pembelajaran secara daring di Indonesia pada prinsipnya bukanlah sesuatu yang baru. UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi telah mengenal PJJ yang karakteristiknya memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka.

PJJ sifatnya terbuka, belajar mandiri, dengan memanfaatkan teknologi.

Pandemi saat ini menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi  dalam pemanfaatan teknologi. Pendidikan bukan sekedar mentransmisi pengetahuan, akan tetapi harus dipastikan bagaimana suatu pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

"Peran guru, dosen, dan interaksi yang terjadi dengan peserta didik, sejatinya tidak dapat digantikan oleh teknologi. Pendidikan bukan hanya bagaimana pengetahuan didapatkan, akan tetapi bagaimana suatu nilai, kerja sama, serta kompetensi dapat Di transformasi kan, " tutur Wapres.

Berita Terkait
News Update