SEBAGAI istri pelaut, Misye, 25, sering dibuat sebel oleh suaminya. Bayangkan, lama tak ketemu, tapi setelah kembali ke darat malah kencani WIL-nya. Saking jengkelnya Misye, saat Dayoh, 30, kencan dengan gendakannya, langsung direkam. Tapi Dayoh tak terima, Miisye dihajar sementara kamera perekam dirampas.
Punya nenek moyang seorang pelaut, banggalah manusia Indonesia. Meski tekniknya masih sederhana, mampu mengarungi dua samodra. Tapi bagaimana jika suamiku seorang pelaut? Woo....., isinya sebel melulu. Bagaimana tidak? Bukannya memecah dua samodra, tapi justru mengeloni dua wanita. Satunya istri resmi, sedangkan satunya lagi sekedar WIL. Menempeleng bini tiada takut, menempuh perceraian pun sudah biasa!
Begitulah nasib Misye, warga Madidir, Kota Bitung, Sulut. Awalnya sang suami, Dayoh, bukanlah seorang pelaut, tapi pekerja di daratan. Namun gara-gara Covid-19, dia terkena PHK. Ketimbang menganggur berlama-lama, ketika ada lowongan menjadi pelaut, Dayoh mau saja. Padahal dia tak pernah kuliah di Akademi Maritim, karena syaratnya yang penting tahan mabuk laut, udara, darat dan kepolisian.
Benar kata para istri pelaut, bakalan sering kesepian. Sebab suami jika di laut bisa berminggu-minggu atau berbulan-bulan baru pulang ketemu istri. Padahal kebanyakan para pelaut, ketika bersandar di pelabuhan mana gitu, pasti begituan dengan perempuan setempat. Enak kan, sementara istri di rumah kedinginan, suami dalam pelayaran interensuler berhangat-hangat melulu.
Hal serupa rupanya dialami juga oleh Misye. Seminggu lalu Dayoh memberitahukan bahwa kapalnya akan merapat di pelabuhan Bitung. Itu artinya dia akan kembali ketemu istri dalam rangka setor benggol dan bonggol. Tapi yang terjadi kali ini sungguh lain dari yang lain. Dayoh bukannya pulang ke rumah, justru merapat pada seorang WIL.
Sebagai istri, jelas hati Misye hancur berkeping-keping, jatah benggol dan bonggol yang mustinya mutlak untuk dirinya seorang, kini diswit pada wanita lain. Diam-diam Misye mencari informasi, siapa gerangan wanita itu dan di mana pula dia tinggal. Berkat ketlatenan tanya sana tanya sini, yang jelas bukan Mbah Google, lama-lama dapat titik terang di mana suami ngendon bersama WIL-nya.
Rumah kos-kosan berhasil ditemukan, dan memang benar adanya suami ada di situ bersama wanita cantik. Tanpa tanya ini itu, langsung saja dia ambil HP canggihnya dan direkam. Nantinya mau dimasukkan ke medsos, biar suami malu sekalian. Misalkan nanti diceraikan, bukankah menempuh perceraian sudah biasa.
Tapi baru beberapa detik merekam, suami tidak terima. Dayoh segera merampas HP itu dan Misye ditempelengnya. Tentu saja dia tak terima, sehingga lapor polisi Polsek Madidir. Beberapa jam kemudian Dayoh ditangkap dengan tuduhan pasal KDRT.
Pelaut biasanya memang suka seperti tukang naptol, celup sana celup sini. (GTS)
