Misteri, Tim Berkostum Putih Mampu Meraih Kemenangan Pada Gelaran EURO 2020

Selasa 06 Jul 2021, 14:18 WIB
Harry Kane dan para pemain Inggris berkostum putih merayakan gol yang dihasilkan Jordan Henderson ke gawang Ukraina. (foto: @EURO2020)

Harry Kane dan para pemain Inggris berkostum putih merayakan gol yang dihasilkan Jordan Henderson ke gawang Ukraina. (foto: @EURO2020)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gelaran UEFA Euro 2020 kali ini diselimuti misteri. Banyak tim berkostum putih meraih kemenangan dalam hasil akhir pertandingan.

Kostum kebesaran tim, sepertinya tidak selalu digunakan pada setiap laga, dan kostum putih menjadi misteri, dipilih menjadi kostum untuk laga penting.

Bisa kita lihat, Spanyol dan Denmark, dan sejumlah tim lainnya. Spanyol saat dua laga mengenakan kostum kebesaran, yakni merah paduan garis kuning. Saat itu dengan kostum merah, Spanyol pada laga perdana melawan Swedia main imbang 0-0, kemudian melawan Polandia 1-1.

Namun, pada laga ketiga menggunakan kostum putih-putih, Spanyol menang telak 5-0 atas Slovakia.

Kemenangan juga diraih Spanyol, juga diraih saaf fase knock out, dengan seragam putih-putih saat mengalahkan Kroasia dengan skor 5-3 lewat babak perpanjangan waktu.

Di langkah berikutnya, pada pertandingan sengit melawan Swiss di perempatfinal, Spanyol mengenakan kostum putih-putih menggulung Swiss yang berseragam merah-merah.

Di semifinal, Spanyol akan menghadapi Italia, kedua tim ini juga berbeda warna kostum kebesarannya. Italia dikenal dengan kostum biru.

Namun, Italia ternyata mengenakan kostum putih saat di babak perempatfinal saat menghadapi Belgia, dan menang 2-1. Saat itu, Belgia memakai seragam kebesarannya, merah tua, dan kalah.

Sebelumnya, di babak 16 besar, Italia menghadapi Austria. Saat itu, Italia masih mengenakan seragam kebesarannya, yakni biru, bawah gelap. Austria dengan kostum kebesaran pula, merah lengan putih.

Semifinalis lainnya, Inggris dan Denmark, juga terlibat soal warna putih itu. Inggris konsisten dari awal mengenakan seragam putih, dan hasilnya gawang masih clean sheet.

Ditandai pula pertandingan bersejarah, Inggris vs Jerman. Inggris berseragam putih, menundukkan Jerman mengenakan kaus hitam-hitam. Hasilnya Inggris menang 2-0, di Wembley.

Akan halnya Denmark, di penyisihan dua kali menelan kekalahan, yakni melawan Finlandia di pembukaan dan melawan Belgia. Saat itu, Denmark mengenakan kostum merah. Melawan Finlandia kalah 0-1 diwarnai kejadian Eriksen jatuh pingsan. Kemudian kalah 2-1, saat itu Belgia mengenakan kostum putih, mainnya di Parken Stadium, Kopenhagen.

Nah, pada laga ketiga, Denmark meladeni Rusia. Dengan kostum putih-putih berhias garis merah kecil, Denmark menang besar 4-1.

Di babak 16 besar, Denmar menghadapi Wales. Dengan mengenakan seragam putih-putih lagi, pasukan Kasper Hjulmand mengkandaskan Gareth Bale cs dengan skor telak 4-0.

Selanjutnya, di babak 8 besar atau perempatfinal, dengan kostum putih-putih lagi Denmark meladeni Ceko. Hasilnya, Denmark menang tipis 2-1.

Nah, untuk selanjutnya, di semifinal Denmark akan meladeni tuan rumah Inggris. Apakah kostum putih yang seakan menjadi misteri kemenangan itu akan melekat lagi ke tim Denmark, kiranya akan menjadi hal sedikit mencuri perhatian.

Sebab, sejauh ini, Inggris konsisten dengan kaus putih bawah gelap (hitam). Inggris layaknya Pak Jokowi yang gandrung dengan kostum putih, melekat tiap hari. Kalau orang Jawa, sebagian juga senang warna putih. Misalnya yang lahir hari Sabtu, di hari itu bagusnya kostum putih.

Kembali, ke Denmark, dengan tiga kali kemenangan dengan menggunakan kostum putih tersebut, apakah kali ini berupaya merebut warna itu lagi? Biasanya, yang menentukan adalah tuan rumahnya, dialah “pemilik” kostum yang diinginkan.

Tapi, di turnamen besar EURO 2020 ini, tak mutlak bahwa yang berkostum putih bisa menang. Faktanya, Portugal dengan mengenakan warna putih, kalah saat menghadapi Belgi, saat itu mengenakan seragam kebesarannya, merah.

Namun, datanya, mereka yang mengenakan kostum putih, secara misterius bisa menang.  (*)

Berita Terkait
News Update