JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Angka kasus Covid-19 di Indonesia semakin melonjak, sehingga membuat masyarakat resah.
Indonesia juga harus menghadapi masalah genting, karena stok oksigen sempat menipis sehingga membuat masyarakat antre untuk mendapatkannya.
Kasus Covid-19 juga membuat angka kematian pun kembali naik drartis, sehingga membuat permintaan peti mati untuk pemakaman jenazah bertambah.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengaku akhir-akhir ini rumah sakit mulai kesusahan mendapatkan peti jenazah.
Sekretaris Jenderal Persi Lia Gardenia Partakusuma mengatakan kondisi itu terjadi seiring dengan melonjaknya jumlah warga yang meninggal akibat terpapar covid-19.
"Beban operasional kami meningkat, penambahan operasional khusus covid-19 tidak bisa dipungkiri. Peti jenazah sekarang sudah mulai kita harus mencari, yang biasanya mudah sekali," kata Lia dikutip Poskota, dari kanal YouTube DPR RI, Senin (5/7/2021).
Untungnya saat ini beberapa rumah sakit yang mendapatkan stok peti jenazah dari hasil pembuatan secara mandiri.
Lia pun berharap pemerintah gerak cepat agar tidak menimbulkan kondisi kekacauan di tengah masyarakat.
Terkait dengan kondisi ini, pengrajin peti mati di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur memang mengaku kebanjiran order.
Dimana dalam beberapa waktu terakhir permintaan peti dari berbagai RS rujukan Covid-19 terus meningkat.
"Dalam satu hari bisa 15-20 pesanan, padahal biasanya kisaran kurang dari 10 per hari. Malah waktu itu pernah sampai 40 per hari," katanya, Rabu (23/06/2021).
Dengan banyaknya pesanan peti mati dari RS rujukan Covid-19, membuat ia dan beberapa pegawainya harus ekstra bekerja.
Pasalnya, untuk menyiapkan itu, ia harus bekerja dari pagi hingga malam untuk memenuhi permintaan yang masuk.
"Bukannya apa-apa ini ya, cuma ya memang rejekinya dari bikin peti. Kewalahan sih memang, tapi Alhamdulillah rejekinya jadi nambah," ujarnya. (cr09)