ADVERTISEMENT

Meninggal di Usia 82 Tahun, Ternyata Harmoko Menyimpan Segudang Prestasi, Anak Milenial Wajib Tahu!

Senin, 5 Juli 2021 06:00 WIB

Share
Perjalanan Karir dan Sederet Prestasi yang Pernah Diraih Bapak Harmoko, (Ist)
Perjalanan Karir dan Sederet Prestasi yang Pernah Diraih Bapak Harmoko, (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, berita duka datang dari mantan Menteri Penerangan era Presiden RI ke-2 Soeharto, yakni Harmoko yang meninggal dunia di usianya yang ke 82 tahun di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Minggu (4/7/2021) malam pukul 20.22 WIB.

Selain pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia pada masa Orde Baru, Harmoko pernah berperan sebagai Ketua MPR pada masa pemerintahan BJ Habibie dan pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia.

Harmoko juga kemudian juga pernah menjabat menjadi Menteri Penerangan di bawah pemerintahan Soeharto di masa Kabinet Pembangunan VI.

Segudang prestasi pernah ditorehkan Harmoko semasa hidupnya. Dia merupakan orang yang mengeluarkan kebijakan SIUPP (Surat Izin Usaha dan Penerbitan Pers) demi melihat dan menandakan kredibilitas dari perusahaan pers (media).

Pria kelahiran Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur pada 7 Februari 1939 itu juga mampu melakukan komunikasi politik yang khas untuk mendukung program-program pembangunan Orde Baru.

Ketika menjabat menjadi Ketua Umum GOLKAR (Golongan Karya), Harmoko berhasil memenangkan kekuatan politik itu dalam PEMILU (Pemilihan Umum) tahun 1997.

Harmoko sempat menetapkan kembali Soeharto sebagai Presiden RI ketika menjabat sebagai Ketua MPR/DPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat), tetapi akibat tekanan dari gerakan Reformasi 1998, Harmoko juga yang akhirnya meminta agar Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Hal lain yang diakukan Harmoko ketika ia menjadi Menteri Penerangan, yakni menjadi dedengkot dalam melakukan komunikasi politik “sambung rasa” dengan menciptakan kegiatan pertemuan bagi para petani dan nelayan yang diberi nama KELOMPENCAPIR (Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa); IDT (Instruksi Presiden, Desa Tertinggal); dan KMD (Koran Masuk Desa).

Pencapaian Harmoko itu sudah tercatat sebagai tindakan yang Luar biasa karena dari situ juga terciptanya rasa pengaruh dalam acara : "temu wicara", "kontak tani", "temu kader", dan "safari romadhon" terhadap para petani-petani.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT