BEKASI.POSKOTA.CO.ID - Lonjakan kasus COVID-19 di Kota Bekasi turut mempengaruhi pelayanan antar jemput pasien serta jenazah.
Hal itu dirasakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Masyarakat Bekasi (Somasi).
Ketua Umum Somasi, Budy Ariyanto menjelaskan, beberapa hari ini, seiring dengan melonjaknya kasus COVID -19, pihaknnya bisa melakukan antar jemput pasien maupun jenazah hingga 20 kali, sebelumya hanya 2 sampai tiga kali saja.
"Permintaan kebutuhan ambulans di pelayanan kami biasanya tiap hari itu kita hanya dua atau tiga orang, namun kali ini setiap harinya itu lebih dari 20 orang," jelasnya saat ditemui di Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Mustika Jaya, Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu 4 Juli 2021.
Masih dengan Budi, untuk hari ini saja, sudah tiga kali pihaknya melayani pengantaran jenazah dari kamar mayat RSUD Kota Bekasi ke TPU Padurenan.
Sedangkan Sabtu kemarin, pihaknya berhasil mengevakuasi lima jenazah dari rumah ke rumah.
Sangat luar biasa, jumlah masyarakat yang evakuasi dari rumah atau satu kelurahan contohnya di Kranji, satu hari itu bisa tiga jenazah, terus Kecamatan Bekasi Selatan kemarin ada dua.
“Hari ini di Bekasi Jaya, Kranji satu jenazah, sama tadi ada juga yang di Bintaro,” tambah Budi.
Dengan tiga mobil ambulans milik Somasi, pihaknya turut membantu petugas kelurahan maupun puskesmas dalam mengevakuasi pasien maupun jenazah COVID -19.
Budi juga sudah menawarkan ke pihak rumah sakit untuk pelayanan pengantaran jenazah, akan tetapi permintaan evakuasi pasien dari rumah ke rumah juga tinggi.
"Kami sendiri sebetulnya sudah menawarkan ke pihak rumah sakit, namun pihak rumah sakit juga kekurangan ambulans untuk membawa para jenazah yang ada di kamar mayat," jelasnya.
"Saat ini evakuasi dari rumah permintaannya sangat luar biasa karena peningkatan orang yang sedang isolasi mandiri (isoman) dan meninggal. Satu hari, mobil kami bisa antar jemput 10 sampai 20 orang dan kami ada datanya, kami ada dokumentasinya, kawan-kawan bisa liat dan cek," tutupnya.