Menag dan Menteri BUMN Sepakat Gunakan Asrama Haji Pondok Gede Untuk Perawatan Pasien Covid-19

Sabtu 03 Jul 2021, 14:16 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi saat tinjau Asrama Haji Pondok Gede. (ist)

Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi saat tinjau Asrama Haji Pondok Gede. (ist)

JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah sepakat untuk menggunakan Asrama Haji Pondok Gede untuk perawatan pasien Covid-19.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali di Jakarta, Sabtu (03/07/2021). Dalam kaitan itu, Menteri Agama  dan Menteri BUMN juga sepakat menggandeng Perta Medika, salah satu BUMN untuk menyiapkan Rumah Sakit (RS) Darurat di asrama haji tersebut.

"Kami bersepakat, menjadikan Gedung Arafah yang selama ini digunakan oleh RS Haji untuk perawatan pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat, ditingkatkan sarana prasarananya agar bisa menjadi RS Darurat,"  terang Nizar.

Menurut Sekjen, saat ini masih dibutuhkan sejumlah rumah sakit yang bisa disiapkan dalam waktu dekat.

Kalau membangun, tentu butuh waktu. Karenanya, kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan layanan di gedung Arafah asrama haji Pondok Gede sebagai RS darurat.

"Kebetulan, lay out kamar dan struktur bangunan gedung Arafah menyerupai rumah sakit, sehingga diharapkan dapat memudahkan proses optimalisasi fungsinya sebagai RS darurat," jelasnya.

"Rencana, hari ini akan dilakukan survei lokasi dan diharapkan peralatan pemeriksaan kesehatan dari Perta Medika bisa segera dipasang," sambungnya.

Sekjen berharap, keberadaan RS darurat di asrama haji Pondok Gede ini bisa ikut memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, utamanya bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat. "IIni bagian kehadiran Kemenag dan komitmen BUMN dalam membantu masyarakat," tandasnya. (*)

Berita Terkait
News Update