ADVERTISEMENT

Janda Muda Mengejar Enak Sampai Tega Lupakan Anak 

Sabtu, 3 Juli 2021 07:30 WIB

Share
Karikatur: Janda Muda Mengejar Enak Sampai Tega Lupakan Anak. (Kartunis/Poskota.co.id)
Karikatur: Janda Muda Mengejar Enak Sampai Tega Lupakan Anak. (Kartunis/Poskota.co.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Kucing saja jika masih menyusuai anak-anaknya, didekati kucing garong pasti mencakar. Tapi beda dengan Ny. Wiyanti, 37, dari Kediri (Jatim), demi mengejar calon suami baru, dia jadi melupakan kedua anaknya. Tentu saja Wahono, 40, bekas suaminya ngamuk dobel. Antara marah dan cemburu.

Kadang kelakuan manusia lebih hina dari kucing. Seperti telah disinggung di atas, kucing rumahan ketika masih menyusui cemeng (anak kucing), dia tak mau didekati kucing jantan, biar garong sekalipun. Tapi giliran si anak sudah gede dan musim kawin tiba, kucing betina suka  merendahkan tubuhnya karena gairah syahwatnya tiba. Giliran ketemu si garong, tahu-tahu mengeong keras. Nah, satu kosong sudah........

Wiyanti warga Plosoklaten Kediri, rupanya termasuk wanita yang tak mau belajar dengan karakter kucing. Ketika setahun lalu bercerai dengan suaminya, dia mendadak jadi sering kedinginan di rumah. Lebih-lebih di tengah malam. Di ranjang hanya ada bantal dan guling tanpa makna. Padahal suhu udara di Plosoklaten sudah mencapai 5 drajat di bawah nol.

Dari hasil perkawinannya melawan Wahono ada dua anak, dan keputusan hakim waktu itu mengatakan, hak asuh tetap pada ibu. Sebab anak-anak memang lebih dekat dengan emaknya ketimbang sang ayah. Maklum Wahono jarang di rumah karena sibuk dengan pekerjaan. Tapi gara-gara Covid-19, kantor bubar dan Wiyanti yang takut miskin minta cerai.

Biasanya kaum wanita, ketika kasih sayangnya terfokus pada anak-anak yang kehilangan figur bapak, dia jadi melupakan dirinya sendiri, lupa untuk nikah lagi, padahal usianya masih sangat layak ranjang. Apa lagi hadits Nabi menjanjikan, para janda yang lebih berat mendidik anak-anak ketimbang nikah lagi, surgalah tempatnya.

Rupanya Wiyanti memang tipe wanita yang kalah sama kucing. Enam bulan hidup menjanda, dia mulai tebar pesona. Mau tebar baliho macam calon Capres 2024, dia tak punya kapasitas. Jangankan nyalon presiden, tas merk President saja nggak punya. Sesuai pepatah bayang-bayang  hendaknya sepanjang badan, ya sudahlah cari cowok pengganti suami.

Lewat grup WA lama-lama dia nyangkut pada seorang duren alias duda keren. Ternyata Wiranu, 35, juga siap diajak berkoalisi. Maklum dia lebih lama menyandang status duda, sehingga namanya bisa diartikan sebagai: suwi ora nganu alias lama nggak ngapa-ngapain. Dan ketika lampu hijau sudah menyala, dari koalisi ditingkatkan dengan “eksekusi” di hotel.

Tragisnya, demi memanjakan syahwatnya, kedua anaknya jadi sering tak diurus. Kalau dia pergi hanya dititipkan sama tetangga. Lama-lama tetangga gondok juga, enak betul Wiyanti. Anak dititipkan ke orang-orang, sedangkan dia sendiri berburu laki-laki. “Orang kok kelakuannya jadi lebih kejam dari kucing.....” omel tetangga yang dititipi anak-anak Wahono.

Baca Juga:

Diapun mengadu pada bekas suami. Tentu saja Wahono terkaget-kaget. Lupa anak gara-gara cari enak bersama cowok. Padahal dia sendiri, ada niat untuk rujuk lagi setelah pandemi Corona. Ternyata bekas bininya sudah keduluan. Mati dah gue, hanya kebagian jadi generasi penerus,” begitu gerutu Wahono. Tapi paling tidak suka, kenapa dua anaknya disia-siakan. Apa harus lapor ke KPIA dan Kak Seto?

Wahono segera mencari Wiyanti. Setelah ketemu ributlah keduanya. Wahono menyalahkan istri, kenapa jadi tega sama anak-anak?  Kenapa pula bocah ditelantarkan  hanya untuk bisa pacaran sana duda bulukan. Tapi Wiyanti ngeyel, malah menasihati Wahono untuk tidak ngatur-ngatur bekas istri. Wiyanti mau nungging mau jongkok, itu sudah bukan domain Wahono lagi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT