JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seorang pengusaha dan tokoh politik asal Indonesia, Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan bahwa dirinya semasa sekolah pernah menyontek bahkan mengikuti tawuran antar remaja sekolah.
Hal tersebut diungkapkannya langsung saat menjadi bintang tamu di konten YouTube ‘Daniiel Mananta Network’ yang diunggah pada Senin (28/6/2021).
“Jadi dulu tuh saya bandel, jarang belajar, suka nyontek, rapot merahnya banyak, dan suka berantem mimpin sekolah saya tawuran dengan sekolah lain, sampai pada akhirnya saya dikeluarkan, saya diskors 6 bulan nggak ikut ujian,” ujar Hary Tanoe sebagaimana dikutip poskota.co.id.
Setelah dikeluarkan dari sekolah, pria berusia 55 tahun itu mengatakan dirinya menemukan titik balik dari kesengsaraan yang pernah ia alami dengan menatap tangisan ibunda.
Dari situ Hary Tanoe berpikir bahwa sang ibunda sangat sayang kepadanya dan dia harus melakukan sesuatu yang baik untuk membalas kasih sayang itu.
“Singkat cerita, suatu saat saya noleh ibu saya, dia nangis. Disitu saya mulai mikir, ibu saya sangat sayang sama saya, jadi dia melakukan ini semua sampai nangis itu karena kepingin saya baik,” pungkasnya.
“Akhirnya saya janji mau sekolah lagi, saya ikut ujian negara paket C, kemudian lulus, keluar negeri sekolah, ambil S1 itu saya sekolahnya rajin sekali. Jadi saya wkatu itu berjanji harus berubah,” lanjut Hary Tanoe.
Suami dari Liliana Tanaja Tanoesoedibjo menuturkan bahwa memang ada perasaan yang sangat sulit untuk mengubah kebiasaan hidup yang tadinya pemalas dan harus menjadi anak yang rajin menuntut ilmu.
Namun dia tak pantang menyerah dan tetap mencari akal bagaimana bisa berkonsentrasi saat rajin belajar agar dapat membanggakan orang tua.
“Jadi kalau ngantuk, ini (dahinya) saya kasih balsam, jadi kan biar melek (matanya) atau belajarnya berdiri jadi kalau ngantuk kan jatoh,” imbuhnya.
Selain itu, Hary Tanoe juga sempat belajar di perpustakaan kampus dan bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya.
“Akhirnya saya lulus dengan baik, dapat beasiswa bahkan saya menjadi salah satu lulusan terbaik pada waktu itu S1, kemudian saya melanjutkan master, saya ambil MBA (Magister Administrasi Bisnis) dan saya juga dapat beasiswa,” tutur pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia itu.
Setelah menyelesaikan masa perkuliahan dan menikah di Kanada, Hary Tanoe akhirnya memutuskan untuk kembali ke Surabaya. Di sana ia mulai berpikir bahwa segala halnya tidak ada yang tidak mungkin selagi mau berusaha.
“Saya melihat, wah bisa juga ya dari malas yang luar biasa, tukang contek, udah dimaki-maki begitu dibodoh-bodohin ya kan, akhirnya saya lulus MBA dengan predikat yang bagus,” pungkasnya.
Akhirnya dia berniat untuk membangun usaha sendiri hingga saat ini menjadi salah satu pengusaha ternama yang pernah ada di Indonesia. (cr03)