GOTONG ROYONG

Sabtu 03 Jul 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Gotong Royong

Ilustrasi Gotong Royong

Oleh: Hasto Kristiyanto

BUKTI sederhana dari mentalitas bangsa yang terjajah, nampak betapa banyak yang begitu bangga menggunakan diksi kolaborasi. 

Istilah itu memang nampak mentereng. Padahal bangsa Indonesia memiliki istilah yang genuine, gotong royong yang terbukti semakin hidup meski di tengah pandemi.

Bung Karno dalam Pidato Lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 menegaskan bahwa gotong royong adalah paham yang dinamis. 

Lebih dinamis dari paham kekeluargaan. Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, bantu binantu bersama.

Gotong royong adalah prinsip yang kuat membantu yang lemah. Kerjasama dalam semangat gotong royong, lebih dalam maknanya daripada kolaborasi.

Gotong royong bekerja dalam ranah politik, ekonomi dan kebudayaan.

Dalam ranah politik, gotong royong nampak dalam tradisi musyawarah, dimana seluruh gagasan terbaik tentang bangsa dan negara dibahas, dimusyawarahkan dengan mengedepankan kepentingan bersama daripada pribadi atau golongan.

Dunia pendidikan adalah contoh bagaimana kepentingan bersama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini harus dijalankan dengan cara gotong royong.

Bayangkan, jika satu orang terdidik dalam suatu disiplin ilmu tertentu, membagi ilmunya secara sadar ke pihak lain, agar kehidupan yang saling mencerdaskan terjadi.

Ahli matematika, membagi ilmunya kepada para anak didik yang tidak paham matematika.

News Update